Gilabola.com – Jelang pertandingan seru antara Liverpool vs Manchester City di Etihad dalam laga lanjutan Liga Inggris akhir pekan ini, mari kita mengenang kembali betapa sialnya tim Jurgen Klopp pada musim 2021/2022 lalu.
Kedua tim saat ini adalah yang terfavorit dalam perburuan gelar Premier League musim ini, duduk di dua teratas klasemen, seolah mengulang pertarungan mereka di tahun-tahun sebelumnya ketika mereka bertarung sengit untuk gelar.
Tentu saja yang paling mengenang adalah musim 2021/2022, yang bisa dibilang sebagai salah satu musim paling sial dan menyakitkan bagi Liverpool sepanjang sejarah sepak bola mereka.
Bagaimana tidak, di musim itu, mereka hanya berjarak satu poin dan satu gol dari memenangkan dua gelar paling bergengsi, yaitu Premier League dan Liga Champions, dan karena satu poin dan satu gol itu, mereka akhirnya berakhir sebagai pecundang.
Di pertandingan terakhir Premier League musim 2021/2022, Liverpool siap merayakan gelar juara liga di Anfield, dengan panggung untuk penyerahan gelar sudah disiapkan di kandang mereka.
Bahkan menurut sejumlah laporan, para pemain The Reds sudah latihan untuk presentasi trofi Liga Inggris mereka di Anfield, namun yang terjadi pada akhirnya adalah sesuatu yang menyakitkan hati.
Mohamed Salah berpikir dia mencetak gol kemenangan untuk memenangkan gelar Premier League Liverpool, di mana mereka bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Wolves 3-1 di kandang.
Namun para fans mereka kemudian memberitahukan informasi yang menyakitkan, karena di laga lain, Manchester City yang sempat tertinggal 0-2 dari Aston Villa hingga menit ke-75 berbalik unggul 3-2 untuk memenangkan pertandingan.
Pada akhirnya, Liverpool (92) pun kalah dalam perburuan gelar Premier League dengan hanya satu poin saja dari Manchester City (93), tim pertama di lima liga top Eropa yang gagal juara liga setelah meraih 90+ poin.
Kemudian, rasa sakit hati mereka semakin lengkap setelah satu gol akhirnya memisahkan mereka dari trofi Liga Champions, ketika mereka kalah tipis 1-0 dari Real Madrid di pertandingan final.
Sementara Vinicius Junior mencetak gol tunggal kemenangan menit ke-59 usai menyambar umpan Fede Valverde, tapi menariknya bahwa di sepanjang pertandingan, Los Blancos cuma punya empat tembakan dan dua tepat sasaran.
Bandingkan dengan Liverpool yang memiliki 24 tembakan sepanjang laga, sembilan tepat sasaran, hanya karena ketangguhan Thibaut Courtois di bawah mistar yang membuyarkan harapan gelar mereka.
Pada akhirnya, pasukan Jurgen Klopp mengakhiri musim dengan patah hati terbesar, kalah satu poin dari perburuan gelar Premier League dan kalah satu gol dari pertarungan final Liga Champions.