Gila Bola – Empat raksasa Premier League telah memperkuat lini tengah menyerah mereka di musim panas ini saat mereka terus bergerak aktif untuk memperkuat skuad demi menantang gelar musim depan.
Arsenal yang gagal mempertahankan puncak klasemen dan harapan gelar untuk disalip Manchester City sekarang sudah mengontrak Kai Havertz dari Chelsea dalam kesepakatan transfer senilai Rp 1,24 Trilyun.
Klub-klub top Premier League lain tidak mau kalah, dimulai dari rival London Utara Tottenham Hotspur yang berhasil menyegel kesepakatan transfer untuk James Maddison senilai Rp 764 Milyar dari Leicester City.
Kemudian Manchester United akhirnya mengakhiri pengejaran dua minggu mereka untuk Mason Mount dan berhasil membawanya dari Chelsea dalam kesepakatan transfer yang mencapai Rp 1,15 Trilyun.
Baru-baru ini, Liverpool yang mengalami kampanye mengecewakan di musim lalu telah merekrut gelandang kedua mereka di musim panas ini setelah menebus klausul rilis Dominik Szoboszlai senilai Rp 1,15 Trilyun dari RB Leipzig.
Keempat pemain tersebut semua bermain di posisi yang hampir sama yaitu sebagai gelandang kreatif menyerang dan dengan biaya transfer yang juga tidak terlalu jauh bedanya. Tapi siapa yang memiliki musim 2022/2023 yang lebih baik? Mari kita lihat statistiknya dari Squawka.
Menurut statistik kami dikutip dari situs Squawka tersebut, jelas bahwa Liverpool yang bisa lebih banyak membanggakan diri karena rekrutan mereka, Dominik Szoboszlai, memiliki 14 keunggulan dari 30 kategori yang diadu.
Di antara keunggulan dari gelandang Hungaria itu adalah kemampuannya dalam peluang yang diciptakan (2,7 per 90 menit), akurasi operan (83 persen), upaya melalui bola (0,7 per 90 menit), sukses menang (57,45 menit) dan intersepsi (0,7 per 90 menit).
Pemain berusia 22 tahun itu memang berkembang pesat di Bundesliga dan namanya memang sudah dikenal publik sepak bola Eropa dalam beberapa tahun terakhir, membuat Liverpool kini berharap dia memiliki kesuksesan yang sama di Premier League.
James Maddison memenangkan dalam delapan kategori termasuk dalam hal gol (0,4 per 90 menit) dan assist (0,4 per 90 menit), sama dengan Kai Havertz yang unggul dalam delapan kategori termasuk kemenangan duel udara (2,8 per 90 menit) dan tembakan tepat sasaran ( 1,2 per 90 menit), tapi Mason Mount yang menjalani musim terberat di musim lalu hanya unggul dalam satu kategori.
Tentu saja sekarang manajer Erik ten Hag akan berharap bahwa dia bisa menghidupkan kembali performa gelandang internasional Inggris berusia 24 tahun dan hanya waktu yang akan menjawab siapa di antara keempat pemain itu yang bisa sukses di masa depannya.