Gila Bola – Newcastle United dikabarkan harus melepas salah satu pemain kunci mereka setelah klub mengalami kerugian sebesar Rp 3 Trliyun, seperti yang diumumkan dalam laporan keuangan terbaru.
Kepala eksekutif Newcastle United, Darren Eales, mengakui bahwa klub mungkin akan dipaksa untuk menjual pemain kunci mereka untuk menyeimbangkan neraca usai kerugian sebesar Rp 3 trilyun,
The Magpies telah melakukan investasi besar di jendela transfer sejak diakuisi Dana PIF Arab Saudi, total menghabiskan lebih dari Rp 8 Trilyun dalam beberapa jendela transfer terakhir untuk memperkuat skuad.
Bruno Guimaraes (Rp 731 Milyar) dan Chris Wood (Rp 521 Milyar) di antara pembelian di periode pertama, dilanjutkan dengan beberapa pembelian mahal seperti Alexander Isak (Rp 1,2 Trilyun) dan Anthony Gordon (Rp 792 Milyar).
Kemudian, selama musim panas lalu, Newcastle United mengeluarkan anggaran mencapai Rp 2,66 Trilyun untuk merekrut lima pemain baru termasuk pembelian mahal pada Sandro Tonali (Rp 1,1 Trilyun).
Setelah finis keempat di Liga Inggris musim lalu yang membawa mereka ke Liga Champions, performa Newcastle musim ini menurun dengan mereka berada di urutan kesembilan dalam klasemen liga setelah 20 pertandingan.
Kepala eksekutif Newcastle, Darren Eales, mengakui kemungkinan Newcastle United harus melakukan penjualan pemain kunci mereka demi mematuhi aturan keuntungan dan keberlanjutan (PSR).
Eales menjelaskan, “Jika ingin mencapai tujuan yang diinginkan, terkadang diperlukan penjualan pemain. Alasan melibatkan panjangnya kontrak pemain, tawaran yang sulit ditolak, atau kebutuhan untuk mengisi posisi tertentu.”
Dalam konteks PSR, Eales menegaskan bahwa setiap pemain memiliki nilai tersendiri, seperti yang terlihat dalam keputusan klub besar lainnya seperti Liverpool, yang menjual Philippe Coutinho untuk mendatangkan Allison dan Virgil van Dijk.
Dia juga menyebutkan perpindahan Jack Grealish dari Aston Villa dan keputusan serupa yang diambil West Ham pada Declan Rice, menekankan sifat dinamis pasar transfer.
Eales juga mengkonfirmasi bahwa Newcastle United akan menghadapi kesulitan dalam melakukan bisnis besar-besaran pada jendela transfer Januari saat ini, mengindikasikan bahwa tidak akan ada upaya kuat untuk memperkuat tim Eddie Howe.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bisnis kecil seperti yang terjadi dengan Anthony Gordon tahun lalu, dia menegaskan kesulitan dalam membawa pemain berkualitas di tengah musim.
Dia menyimpulkan, “Klub tidak terlalu ingin kehilangan pemain semacam itu pada jendela transfer Januari. Musim panas selalu lebih menguntungkan dari segi nilai dan perencanaan.”