Nottingham Forest berpotensi menerima sanksi pengurangan poin akibat pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) di Liga Inggris setelah melakukan belanja besar di bursa transfer.
Setelah Everton, kini Nottingham Forest klub Liga Inggris berikutnya yang terancam pengurangan poin akibat pelanggaran FFP atau aturan finansial di Liga Inggris, biaya pengeluaran untuk gaji pemain menjadi alasan hukuman tersebut.
Premier League telah mengenalkan sistem baru agar lebih cepat menindak klub pelanggaran aturan, termasuk memberlakukan deduksi atau pengurangan poin jika diperlukan.
Everton sudah menjadi korban aturan ini musim ini dengan menerima pengurangan sepuluh poin, dan masih ada kemungkinan sanksi lebih lanjut.
Menurut laporan dari The Times, Nottingham Forest dinilai oleh para ahli sebagai klub berikutnya yang berpotensi dihadapkan pada tuduhan serupa.
Sejak promosi ke Premier League pada tahun 2022, Forest telah mengeluarkan biaya besar, meningkatkan risiko untuk melanggar aturan keuangan dan keberlanjutan atau istiliah bahasa Inggrisnya ‘Profit and Sustainability Rules’ (PSR).
Sistem jalur cepat ini mengharuskan semua 20 klub mengajukan laporan keuangan untuk tahun 2022/23 pada tanggal 31 Desember lalu, pengumuman pelanggaran akan dilakukan pada 14 Januari 2024.
Semua klub kemudian memiliki dua pekan untuk merespons tuduhan jika mereka menerima hukuman, dan sidang yang akan dilakukan paling lambat pada 8 April oleh komisi independen.
Ini berarti klub-klub Premier League dan departemen hukum mereka harus menyelesaikan banding sebelum akhir musim ini.
PSR menyatakan bahwa klub diperbolehkan mengalami kerugian maksimum £105 juta selama periode tiga tahun berurutan, atau £35 juta per musim.
Jika sebuah klub berada di Championship atau lebih rendah selama periode tiga tahun tersebut, jumlah kerugian yang diizinkan akan lebih rendah.
Demikian pula dengan Nottinham Forest, yang batas kerugiannya di batas £61 juta karena dua tahun di Championship dan satu tahun di Premier League, £13 juta per tahun di divisi kedua dan £35 juta di divisi teratas.
Forest mencatatkan kerugian sebesar £45,6 juta pada tahun 2021/22 setelah promosi dan £15,5 juta pada tahun sebelumnya.
Namun, dalam kedua tahun tersebut, pengeluaran Forest untuk gaji melebihi pendapatan mereka, dan meskipun setelah promosi ke Premier League meningkatkan pendapatan mereka sebesar £90 juta, adanya pembelian pemain dengan biaya besar juga membuat biaya gaji juga melonjak.
Pada dua hari terakhir jendela transfer terakhir, Forest merekrut delapan pemain, sementara pada musim panas sebelumnya mereka membawa 22 pemain baru. The Times menambahkan bahwa Forest menolak memberikan komentar ketika ditanya.
Sementara itu, Everton juga berisiko melanggar aturan yang sama, yang berarti mereka dapat dihadapkan pada tuduhan kedua musim ini.
The Toffees sudah mendapat deduksi sepuluh poin, dan mereka telah bangkit melalui dengan kemenangan akhir-akhir ini, tetapi tuduhan kedua akan menjadi pukulan berat berikutnya bagi Sean Dyche.
Sistem jalur cepat ini diperkenalkan untuk menangani kasus pelanggaran FFP yang lebih mudah di Premier League.
Itulah sebabnya Manchester City dan Chelsea belum menerima hukuman serupa, meskipun dituduh melanggar beberapa aturan keuangan.