Gila Bola – Penampilan tim Luton Town melawan Chelsea dipuji oleh manajer Rob Edwards sebagai yang terbaik yang pernah dialaminya sebagai seorang manajer, meskipun dalam kekalahan 3-2.
Edwards menekankan bahwa pertandingan tersebut menunjukkan pertumbuhan The Hatters sebagai tim Premier League sejak kekalahan 3-0 di Stamford Bridge pada bulan Agustus.
Setelah sempat tertinggal 3-0 karena dua gol dari Cole Palmer dan satu gol dari Noni Madueke, Luton Town berhasil bangkit dan mencetak dua gol dalam sepuluh menit terakhir melalui Ross Barkley dan Elijah Adebayo.
Gol Adebayo juga dianulir, dan sundulan lainnya membentur mistar gawang, begitu juga dengan tendangan mitra Carlton Morris, yang membuat pertandingan sempat berakhir dengan penuh ketegangan.
Rob Edwards menyebut penampilan tersebut sebagai yang terbaik yang pernah dia alami sebagai manajer di salah satu timnya, dan dia memberikan pujian kepada para pemain yang tampil luar biasa hari itu, yang kami beritakan dari situs klub.
Meskipun Luton Town kalah 3-2, penampilan mereka menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebagai tim Premier League sejak kekalahan 3-0 di Stamford Bridge pada bulan Agustus.
Meskipun gol Adebayo dianulir dan sundulannya membentur mistar gawang, serta tendangan Carlton Morris yang juga tidak berhasil, Edwards tetap memberikan apresiasi atas semangat tim.
Rob Edwards menyatakan bahwa meskipun gol-gol tersebut sedikit mengubah persepsi orang terhadap pertandingan, penampilan tim menunjukkan keberanian dan semangat untuk terus berjuang meskipun tertinggal 3-0.
Manajer Rob Edwards juga menekankan bahwa Luton Town tidak pernah gentar dan selalu siap menghadapi tim yang memiliki individu-individu brilian, menunjukkan bahwa mereka telah tumbuh sebagai tim.
Meskipun Town menghadapi kesulitan di sepertiga akhir lapangan untuk menciptakan peluang di babak pertama, Edwards memberikan pujian atas agresivitas, keberanian dalam menekan, dan kemampuan merebut bola timnya.
Edwards juga menjelaskan bahwa ada perubahan taktik yang dilakukan di babak pertama, meskipun bukan perubahan posisi. Edwards merasa bahwa Town tidak membutuhkan lima bek dalam pertandingan tersebut dan memilih untuk bermain lebih berani dengan empat bek.
Dia menyatakan bahwa tim berada dalam posisi dominan ketika kebobolan gol ketiga, yang membuatnya merasa frustrasi karena situasi tersebut sebenarnya bisa dihindari. Namun, dia tetap memberikan apresiasi atas semangat tim yang terus maju dan berusaha menciptakan peluang.
Dalam penutupnya, Rob Edwards menyimpulkan bahwa penampilan tersebut menunjukkan pertumbuhan, kepercayaan pada pemain, dan kemajuan tim. Meskipun kalah, Town mampu menghibur dan menguasai bola lebih banyak daripada Chelsea.
Sang manajer optimis bahwa pertandingan tersebut menunjukkan bahwa The Hatters menjalankan bisnis dengan cara yang benar dan bergerak ke arah yang benar. Dia pun sangat menantikan paruh kedua musim ini.