Ruben Amorim Dinilai Lakukan Kesalahan Tak Termaafkan di Manchester United

Gilabola.comGary Neville menilai Ruben Amorim telah melakukan kesalahan besar dalam menangani Manchester United setelah kekalahan 3-1 dari Brentford pada laga Liga Inggris akhir pekan lalu.

Mantan bek Setan Merah itu menyebut dirinya sangat khawatir dengan kurangnya perkembangan tim di bawah asuhan Amorim, terutama karena tim hanya mampu meraih dua kemenangan dari tujuh laga awal musim ini.

Kekalahan di Brentford juga membuat Manchester United masih belum mampu mencatat kemenangan beruntun sejak Amorim datang menggantikan Erik ten Hag pada November lalu.

Manchester United, yang musim lalu terpuruk di posisi ke-15 Liga Inggris, tercatat baru mengumpulkan 34 poin dari 33 laga di bawah kepemimpinan Amorim. Kondisi ini memperkuat kritik Neville, yang merasa keputusan-keputusan taktis pelatih asal Portugal itu justru memperburuk situasi.

Neville menyoroti secara khusus keputusan menempatkan Mason Mount sebagai bek sayap kiri, yang menurutnya membuat tim terlihat tidak konsisten dan kehilangan arah permainan bola.

Neville Nilai Kesalahan Amorim “Tak Termaafkan”

Dalam analisisnya di NBC Sports, Neville mengungkapkan bahwa dirinya benar-benar khawatir dengan arah tim. Dia menyebut pergantian sistem pertahanan dari tiga bek ke lima bek yang terus berubah setiap pertandingan tidak memberikan hasil positif.

Menurutnya, keputusan memainkan Mount di posisi bek sayap kiri, yang bahkan terjadi dua kali dalam waktu dekat, adalah sebuah kesalahan fatal. Neville menilai hal itu tak bisa diterima karena membuat tim terlihat semakin lemah di momen penting.

Selain itu, Neville juga menekankan bahwa performa buruk di ajang lain, seperti kekalahan dari Grimsby di Carabao Cup, menjadi gambaran betapa keputusan taktis Amorim kerap tidak tepat sasaran.

Dia mengaku tidak pernah ingin meminta seorang pelatih dipecat, tetapi merasa bahwa pihak manajemen klub pasti menuntut perubahan signifikan jika tren buruk ini berlanjut.

Amorim Tetap Tenang, De Ligt Angkat Suara

Meski kritik tajam terus berdatangan, Amorim sendiri mengaku tidak merasa khawatir dengan posisinya. Dalam konferensi pers usai kekalahan melawan Brentford, dia menegaskan bahwa masa depannya bukanlah hal yang membuatnya cemas.

Juru taktik Portugal itu menyebut bahwa dia hanya berusaha memberikan yang terbaik selama dirinya masih dipercaya berada di Old Trafford.

Di sisi lain, bek Manchester United, Matthijs de Ligt, memberikan pembelaan untuk sang manajer. Menurutnya, terlalu mudah bagi publik untuk selalu menyalahkan pelatih, padahal para pemainlah yang berada di lapangan.

Pemain internasional Belanda itu menilai fokus dan konsentrasi yang kurang di momen penting menjadi penyebab utama kebobolan, bukan semata-mata karena sistem taktik.

Situasi ini membuat perdebatan semakin tajam. Manchester United kini berada dalam tekanan besar untuk segera bangkit dan memperbaiki hasil buruk, terutama karena performa mereka di awal musim jauh dari harapan para pendukung.

IKLAN