Gilabola.com – Tingkah laku Cristiano Ronaldo baru-baru ini menyedihkan dilihat apalagi untuk pemain dengan kaliber profesisonal yang sangat terkenal seperti dirinya, tapi manajer Erik ten Hag tampaknya telah menangani situasi dengan baik di Manchester United.
Cristiano Ronaldo bertindak seperti anak kecil yang merajuk saat dia memasuki terowongan ketika rekan-rekannya masih bertanding, dan alih-alih menunggu di ruang ganti Manchester United, dia bahkan langsung ngacir dari Stadion dan tidak ikut serta dengan perayaan timnya usai kemenangan atas Tottenham Hotspur.
Itu bukan pertama kalinya penyerang berusia 37 tahun yang kerap dipuja karena profesionalitasnya itu menunjukkan sikap tantrum dengan dia sudah banyak bertingkah sejak klub masih dilatih Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick ketika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan keinginannya.
Sementara masih ada banyak fans setianya yang toksik yang membela dia mati-matian yang benar-benar menganggu Manchester United dan manajer Erik ten Hag, banyak pula yang sadar dan menyesalkan kelakuan kekanakan pemain Portugal itu, seperti para legenda klub mulai dari Gary Neville hingga Jaap Stam.
Cristiano Ronaldo seolah merusak warisannya sendiri di Old Trafford, membuatnya menjadi contoh buruk bagi banyak pemuda muda di sana yang mengidolakannya serta membuat sebagian dari fans United yang awalnya memujanya kini mulai muak dengan sikapnya.
Sementara fansnya menutuh klub dan Erik ten Hag tidak bersikap hormat pada pemain 37 tahun itu, justru sang penyerang yang sudah bersikap tidak hormat pada klubnya ketika dia menjajakan dirinya selama pasar transfer ke berbagai klub, sayangnya tidak ada satu pun klub yang doyan untuk menampung jasanya.
Untungnya bahwa situasi rumit di sekitar Cristiano Ronaldo berhasil ditangani dengan baik oleh manajer Erik ten Hag, yang benar-benar menunjukkan bahwa dia tidak peduli dengan nama besar, kultur dan tradisi baik di tim Manchester United harus dijaga dan dialah penanggungjawabnya.
Bos Belanda itu mungkin manajer yang bisa mengubah United kembali menjadi klub sepak bola yang layak setelah mereka sebelumnya juga banyak dirumitkan oleh persoalan pemain yang merasa lebih besar dari klub dan hanya menjadi toksik di skuad mereka, seperti yang juga pernah dilakukan Paul Pogba.
Seperti kata Gary Neville, megabintang Portugal itu harus diakui sebagai salah satu pemain terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepak bola, tapi dia harus mulai sadar diri dengan dia bahkan hampir tak mungkin bisa dapat bermain reguler di tim top manapun di seluruh Eropa, tidak hanya di United. Lagipula, tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.
Ironisnya, ledakan emosi Cristiano Ronaldo dan bagaimana cara Erik ten Hag menanganinya mungkin adalah hal terbaik yang pernah terjadi bagi Manchester United dalam beberapa tahun terakhir, membuat klub seperti berada di jalur untuk kembali menjadi klub sepak bola yang seutuhnya.
Selama ini United hanya seperti klub kumpulan selebriti, yang dibayar terlalu mahal dan gaya hidup hedonis dengan kontribusi minimalis, tapi Erik ten Hag menunjukkan bahwa manajer yang memiliki otoritas atas para pemain, bukan sebaliknya, dan klub harus terus mendukung manajer mereka untuk mempertahankan budaya klub.
Berita disarikan dan didaur ulang dari tulisan Oliver Holt untuk Daily Mail.