Gila Bola – Sebentar lagi kita akan melihat permintaan maaf wasit kepada Arsenal setelah satu sentuhan ringan Takehiro Tomiyasu berujung kartu kuning kedua dan pengusiran dari atas lapangan. Tapi tetap saja Crystal Palace gagal menang.
Dalam sebuah perebutan bola, si pemain Jepang terlihat menyentuh pinggang Jordan Ayem, yang langsung rontok seperti cicak jatuh dari atas dinding. Wasit David Coote sepertinya tertipu dengan adegan itu, dan tanpa melihat layar VAR langsung memberikan kartu kuning kedua dan mempersilakan Tomiyasu keluar.
Namun memiliki keunggulan satu pemain tidak membuat pasukan Roy Hodgson itu memenangkan laga pekan kedua mereka tersebut yang berlangsung pada Selasa dinihari (22/8) di Selhurst Park. Skor tetap tertahan 0-1 usai gol penalti awal babak kedua dari kapten Martin Odegaard.
Mengapa Kemenangan di Palace Ini Penting Bagi Arsenal?
Karena Mikel Arteta dan anak buahnya butuh sebanyak mungkin poin sebelum dua laga sulit lain yang sudah menunggu pada bulan September dan dua big match lain di Oktober.
Manchester United dan Tottenham Hotspur merupakan dua tamu yang harus mereka hadapi pada 3 dan 24 September 2023, sebelum Manchester City dan Chelsea menguji pertahanan the Gunners pada 8 dan 21 Oktober 2023.
Jadi Odegaard dan rekan-rekannya harus meraih sebanyak mungkin poin untuk meringankan beban sebelum empat laga sulit pada September dan Oktober itu.
Bagaimana Jalannya Permainan Palace vs Arsenal?
Kedua babak berlangsung secara kontras. Selama paruh pertama, permainan di Selhurst Park ini didominasi oleh tim tamu sampai mendekati 70 persen, sebelum anak-anak Roy Hodgson mengambil alih tempo dan kekuasaan atas bola selama babak kedua.
Dominasi Arsenal untuk babak pertama diikuti oleh sembilan kali percobaan gol, tetapi hanya ada satu serangan tepat sasaran ke gawang Sam Johnstone, dan nihil gol.
Penalti Odegaard terjadi saat kiper Johnstone menjatuhkan satu pemain tim tamu dan wasit David Coote butuh layar VAR untuk memastikan penglihatannya.
Pengusiran Tomiyasu Berdampak Besar Bagi Permainan Arsenal
Segera setelah si pemain Jepang diusir wasit, Gabriel Magalhaes masuk untuk memperkuat skuad, menggantikan pemain depan Gabriel Martinelli.
Dirasa masih kurang, Mikel Arteta memasukkan satu gelandang Jorginho untuk pemain depan Eddie Nketiah, selain Jakub Kikior untuk Bukayo Saka dan terakhir adalah Oleksandr Zinchenko untuk Odegaard.
Hal ini terlihat jelas mempengaruhi cara bermain the Gunners yang memundurkan semua meriam miliknya dan mempertahankan keunggulan satu gol demi tiga poin yang sangat penting.
Dominasi bola langsung berbalik menjadi milik Crystal Palace sampai 61 persen, yang juga melepaskan sembilan upaya gol selama paruh kedua, tapi hanya satu tepat sasaran ke gawang Aaron Ramsdale.