Gilabola.com – Klub Liga Italia, Inter Milan, akan cuci gudang melepas banyak pemainnya di bursa transfer Januari nanti, ini akan menjadi peluang bagi Arsenal, Liverpool, dan Manchester United.
Diberitakan oleh media Italia, Il Giornale, Inter Milan yang saat ini berada di puncak klasemen Serie A dan lolos ke babak gugur Liga Champions, sedang berada di ambang kebangkrutan.
Klaim bahwa raksasa Italia tersebut mengalami masalah keuangan yang serius muncul setelah klub membayar 10 anggota dewan direksi, termasuk CEO Alessandro Antonello dan eksekutif olahraga Giuseppe Marotta, dengan kompensasi yang lebih kecil dibanding tahun keuangan sebelumnya.
Hal ini dikabarkan karena pemilik Inter sebuah perusahaan yang berbasis Tiongkok, Suning Group, yang memiliki 70 persen saham Inter, juga tengah menghadapi kesulitan keuangan.
Pemilik Inter, Stephen Zhang, putra Chairman Suning Group, menempatkan klub tersebut di pasar karena ekonomi Tiongkok terus merosot, namun mereka gagal menemukan pembeli.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Inter bisa bertahan hingga kini karena uang penjualan Marcelo Brozovic dan Andre Onana musim panas lalu.
Ironisnya, kesialan Inter ini bisa menjadi kesempatan menguntungkan bagi beberapa klub Liga Inggris.
Marcus Thuram, yang telah mencetak tujuh gol dan menyumbangkan enam assist di Serie A sejak pindah dari Borussia Monchengladbach pada musim panas lalu, bisa menarik minat transfer dari Manchester United.
Pemain asal Prancis itu sebelumnya sering dikaitkan dengan Setan Merah sebelum pindah ke Italia.
Selain itu, berbagai laporan telah menyebutkan bahwa Nico Barella yang diincar oleh Liverpool dalam beberapa bulan terakhir, kontraknya masih berjalan hingga tahun 2026.
Selain Liverpool, Arsenal juga dikabarkan tertarik pada Davide Frattesi pada musim panas, sebelum pemain berusia 24 tahun itu pindah dari Sampdoria ke Inter.
Klub asuhan Mikel Arteta bisa menghidupkan kembali minat mereka untuk memperkuat peluang juara di Liga Utama Inggris.
Menurut Caught Offside, utang Inter saat ini mencapai $898 juta (atau 13,8 triliun rupiah), dan sebenarnya sudah turun dari tahun lalu yang sebesar $980 juta (15 triliun rupiah) tahun lalu.