Gila Bola – Seperti sudah diramalkan oleh kecerdasan artifisial, Tottenham Hotspur berhasil menang atas tamu mereka Manchester United, yang tidak terlihat mengesankan, tidak seperti tim yang finish pada urutan ketiga Liga Inggris musim lalu.
Gol pertama datang dari pemain muda 20 tahun asal Senegal, Pape Matar Sarr, sebelum gol kedua datang pada menit 83 dari pemain pengganti Ben Davies, yang baru masuk 13 menit. Pemberi assist juga pemain pelapis Ivan Perisic yang masuk menggantikan Richarlison, yang tampil mengecewakan.
Dengan demikian Spurs yang imbang pada pekan pertama di Brentford malah memetik tiga poin pada pekan kedua, sementara Manchester United yang menang atas Wolves untuk laga perdana, kini kehilangan tiga poin.
Hasil ini sudah diramalkan oleh super komputer Opta Analyst sebelum ini, menjagokan skuad tim putih kota London itu mengunggi lawan mereka dari utara yang berseragam merah.
Gol Pertama Spurs Hasil Assist Lisandro Martinez
Lisandro Martinez salah posisi yang menyebabkan bola memantul di kaki atau di tubuhnya, memberi “assist” matang untuk disambar Pape Sarr menjadi gol pertama Spurs ke gawang setan Merah.
Itu merupakan sebuah gol yang konyol dengan crossing dari Dejan Kulusevski di sisi kanan kotak memantul lebih dulu di tubuh Lisandro sebelum disepak sebagai sebuah tendangan voli untuk menjebol gawang Andre Onana.
Padahal Red Devils memiliki xG atau angka harapan gol 1,64 sepanjang 90 menit pada laga Sabtu malam (19/8) ini dan sudah seharusnya dari tadi unggul dengan beberapa kali serangan memantul di tiang, mistar gawang atau melebar dan terlalu tinggi dari gawang Guglielmo Vicario.
Permainan Menyerang Ala Postecoglou Perlihatkan Hasil
Tuan rumah lebih dominan dengan permainan sepak bola ala Ange Postecoglou, yang menyerang dan bertahan tinggi di setengah lapangan lawan. Itu merupakan sebuah permainan yang memikat dan memanjakan para pendukung Spurs.
Namun di saat yang sama tersedia ruang kosong di setengah lapangan sendiri skuad the Lilywhites, yang sayangnya gagal dimanfaatkan secara baik oleh tim tamu.
Sebenarnya selama 45 menit pertama Spurs bermain terlalu ke belakang dengan Richarlison mundur jauh ke belakang untuk menjemput bola, bahkan lebih belakang daripada James Maddison.
Postecoglou tampak kurang senang dengan ketidakberanian anak buahnya maju ke depan. Memberi perintah dengan gerakan tangan agar lebih sering maju ke depan. Angka xG Spurs selama 45 menit pertama hanya 0,47.
Hal ini diperbaiki selama paruh kedua permainan dengan angka xG atau harapan gol tim putih naik menjadi 0,90. Satu dari delapan percobaan gol oleh tim putih berujung gol Ben Davies, yang belakangan dikoreksi sebagai bunuh diri Lisandro Martinez.
Apakah Manchester United Bermain Mengecewakan?
Ya, kurang lebih sama seperti saat laga pekan pertama saat menjamu Wolves. Lupa cara melakukan tackle, membiarkan pemain Spurs beberapa kali berlari masuk ke daerah pertahanan, dan terlihat lebih lemah di lapangan tengah.
Jika skuad Erik ten Hag bermain terus seperti ini maka mereka akan ditelan dengan mudah oleh Arsenal yang sudah menunggu pada pekan keempat, serta Brighton pada pekan kelima Liga Inggris.
Man United unggul dalam hal percobaan gol 17 berbanding 15 milik tuan rumah, unggul pula dalam angka xG atau harapan gol 1,71 banding 1,37. Tetapi menderita kekalahan 2-0!