Gila Bola – Usai dua kekalahan pramusim, Carlo Ancelotti mungkin akan mengembalikan pola permainan Real Madrid ke 4-3-3, model yang dikenal para pemainnya secara baik, setelah eksperimen dengan formasi berlian Jude Bellingham terlihat gagal.
Dua laga pramusim terakhir, melawan Barcelona dan Juventus, skuad Los Blancos malah menderita dua kekalahan. Skor 3-0 kontra Blaugrana dan 3-1 lawan Bianconeri. Mengapa bisa terjadi skor kekalahan telak seperti itu?
Itu karena formasi berlian yang diterapkan Ancelotti guna mengadaptasi kehadiran Bellingham justru membuat Vinicius Junior terasing di sisi kiri lini depan. Lebih banyak suplai bola datang dari Bellingham tetapi si pemain Inggris itu berada di tengah, bukan sisi kiri.
Situasi seperti ini membuat Ancelotti berada dalam dilema. Apakah ia akan mengorbankan Bellingham demi mengembalikan produktifitas Vinicius? Bagaimana jika si pemain Brasil digeser ke tengah, mengisi posisi yang dulu dimainkan Karim Benzema?
Real Madrid Sangat Kehilangan Benzema dan Mungkin Butuh Mbappe
Dua pertandingan di mana Real Madrid sangat amat dominan, tetapi malah menderita kekalahan dengan skor telak akan menjadi pengingat bahwa raksasa Spanyol itu kehilangan Karim Benzema.
Sang striker Perancis adalah seorang No 9 alami, seorang penyerang tengah yang memiliki naluri membunuh di depan gawang. Hal ini yang hilang dari dua pertandingan terakhir Los Merengues.
Dalam laga melawan Blaugrana, tim putih melepaskan 29 serangan, tetapi hanya lima on target dan kelimanya menghantam tiang atau mistar gawang. Vinicius menyumbangkan tiga kali serangan yang dihalangi tiang dan mistar gawang. Satu berupa sepakan penalti.
Ancelotti mengatakan dalam jumpa pers usai pertandingan bahwa seumur-umur karirnya sebagai manajer tim, baru kali ini ia menemukan satu tim lima kali menghantam tiang gawang dan tidak satu pun berujung gol.
Sementara itu dalam laga terakhir lawan Juventus, bukan hanya 29 kali, tetapi tercatat ada 34 serangan ke arah gawang Wojciech Szczesny dan hanya satu yang berubah menjadi gol, yakni oleh Vinicius jelang akhir babak pertama.
Sebaliknya, pasukan Massimiliano Allegri hanya memiliki 11 percobaan gol ke arah gawang Thibaut Courtois dan tiga sukses berujung gol melalui Moise Kean, Timothy Weah dan Dusan Vlahovic menit kelima injury time.
Ini juga mungkin menjadi pengingat bagi manajemen Los Blancos bahwa mereka butuh seorang dengan agresifitas seperti Kylian Mbappe, seorang penyerang tengah alami.
Konsekuensi Mempertahankan Formasi Belian Bellingham Terlalu Berat
Keputusan Ancelotti memainkan formasi berlian dengan Bellingham berada di ujungnya, di belakang tiga pemain depan, tidak akan bisa diterima secara baik oleh presiden klub Florentino Perez, yang akan mempertanyakan keputusan sang maestro.
Apalagi satu dari kekalahan pramusim itu terjadi melawan musuh abadi mereka, Barcelona. Tim asuhan Xavi itu hanya mencatatkan 12 kali percobaan serangan dan tiga berujung gol oleh Ousmane Dembele, Fermin Lopez dan Ferran Torres.
Ancelotti sudah mencoba memainkan susunan pemain terkuatnya saat menghadapi Juventus pada laga pramusim terakhirnya, memainkan bukan hanya satu tetapi dua gelandang senior dalam diri Luka Modric dan Toni Kroos, tetapi gagal mengubah nasib tim.
Modric dan Kroos tidak pernah turun bersamaan selama laga-laga pramusim kali ini. Hanya ada 48 menit mereka bersama-sama. Dan itu pun tidak berujung dengan kesuksesan. Meskipun akan sangat kejam jika mengkambinghitamkan mereka berdua sebagai penyebab kekalahan kontra La Vecchia Signora.
Susunan Tim Untuk Pekan Pertama Musim Baru Liga Spanyol
Sudah jelas bahwa duet Kroos dan Modric tidak akan dimainkan lagi pada laga perdana musim baru Liga Spanyol, 12 Agustus di kandang Athletic Bilbao.
Jude Bellingham akan dipasangkan di tengah, tetapi tidak dalam formasi berlian, melainkan salah satu gelandang dalam permainan model 4-3-3 yang secara natural dipahami para pemain Los Blancos.
Selain itu, Fran Garcia akan mengisi posisi bek sayap kiri pada laga tandang mereka di Bilbao, seturut absennya Ferland Mendy yang tengah cedera. Sang pemain muda Spanyol itu merupakan salah satu pemain terbaik pada laga lawan Juventus.
Crossing-crossingnya sangat baik dan mundur secara cepat untuk membantu pertahanan bila diperlukan, bermain selama 78 menit melawan klub Italia tersebut.
Dengan Vinicius lebih mematikan dalam posisi winger daripada sebagai penyerang tengah, sudah jelas bahwa Ancelotti butuh pemain lain untuk posisi itu. Rodrygo tidak bisa dipasangkan di posisi ini. Joselu yang sama sekali tidak mengesankan mungkin akan mengisi ruang tengah ini untuk sementara waktu, sebelum Mbappe benar-benar datang.