Atalanta Akhiri Penantian 61 Tahun Jika Kalahkan Bayer Leverkusen di Final Liga Europa

Gila Bola – Atalanta bisa mengakhiri penantian 61 tahun mereka untuk mengangkat di final Liga Europa melawan Bayer Leverkusen di Dublin, Irlandia, Kamis (23/5) dini hari.

Tim Italia tersebut akan jalani momen penuh sejarah pada tengah pekan ini. Mereka berpeluang menjadi tim pertama yang kalahkan juara baru Bundesliga tersebut dan memenangkan trofi Eropa pertama mereka.

Tim asuhan Gian Piero Gasperini itu masih punya satu lagi peluang memenangkan trofi pertama dalam penantian 61 tahun mereka, setelah dikalahkan Juventus di final Piala Italia pekan lalu.

Klub kecil asal Bergamo itu akan berangkat ke Irlandia dengan semangat tinggi, setelah mereka berhasil amankan tiket ke Liga Champions musim depan.

Dua bintang lini depan La Dea, Charles De Ketelaere dan Gianluca Scamacca, amankan kemenang 2-0 di kandang Lecce pada akhir pekan kemarin, hingga mereka berhasil menutup musim ini di peringkat lima Serie A. Keduanya langsung dielu-elukan para suporter sebagai pahlawan.

Atalanta Bertekad Bugar dan Siap Hadapi Leverkusen di Final 

Ratusan fans rela menunggu tim di bawah guyuran hujan lebat yang membasahi kamp latihan Zingonia di luar kota Bergamo, menyambut mereka dengan kembang api dan kibaran bendera panji klub, serta meneriakkan ekspresi kegembiraan mereka atas sukses Atalanta di bawah asuhan Gasperini – yang mungkin menjadi yang terbaik dalam 117 tahun sejarah klub tersebut.

“Lolos Liga Champions merupakan hal terbaik yang bisa kami raih di Atalanta, tak seperti kita memenangkan Serie A,” tandas Gasperini pada akhir pekan lalu.

“Kami sedikit kelelahan saat lakoni laga final (Piala Italia) melawan Juventus.. antara sekarang dan hari Rabu nanti, kami harus bisa meyakinkan diri kami bahwa kami berada dalam kondisi terbaik,” tambahnya.

Kehilangan Marten De Roon, Atalanta Tetap Yakin Menang atas Bayer Leverkusen

Namun, Atalanta kehilangan gelandang andalannya, Marten De Roon, yang mengalami cedera hamstring di final Piala Italia – sebuah cedera yang digambarkan Gasperini sebagai ‘sebuah kehilangan besar’ ketika itu.

Namun, Gasperini bisa andalkan permainan gemilang Scamacca dan De Ketelaere – yang akan tampil sebagai starter di laga melawan Leverkusen. Lalu, ia juga berpotensi menyambut kembali bermainnya pemain bertahan, Sead Kolasinac, hingga pelatih berusia 66 tahun itu bertekad untuk memenangkan final pertamanya – selama delapan tahun dia mengasuh di Bergamo.

Penyerang asal Belgia, Charles De Ketelaere, tampil gemilang sejak ia dipinjam Atalanta dari AC Milan musim panas lalu. Pemain 23 tahun itu telah mencetak 14 gol dan delapan assist ketika ia bermain gemilang untuk lini depan Atalanta.

Atalanta Berhasil Lewati Sejumlah Klub yang Lebih Besar

Diungkapkan Sports NDTV, Atalanta selama ini dikenal sebagai sebuah klub provinsi yang berada di bawah bayang-bayang klub raksasa Milan. Kini, sejak La Dea diasuh Gsaperini, mereka berhasil mencapai level baru dengan empat kali merambah Liga Champions.

Atalanta juga berhasil menyalip sejumlah klub yang secara tradisional lebih besar dibanding mereka, seperti Fiorentina dan Lazio, sembari mempertahankan hubungan dekat mereka dengan komunitas lokal dan menjadi salah satu dari sedikit klub Serie A yang memiliki stadion – yang bahkan berhasil bertransformasi menjadi sebuah arena pertandingan modern dan akan rampung di awal musim depan.

Atalanta berhasil melewati babak sistem gugur Liga Europa dengan singkirkan Sporting Lisbon, Liverpool dan Marseille, tiga tim yang lebih terkenal dengan basis suporter yang juga jauh lebih besar. Setidaknya, satu trofi dari ajang Eropa diharapkan akan mejeng di lemari trofi Gli Orobici.

Atalanta barangkali mengawali laga di Dublin pekan ini sebagai tim kuda hitam, karena mereka akan hadapi jawara Bundesliga yang belum terkalahkan, Bayer Leverkusen. Namun, harus diakui, skuad Gasperini telah berhasil raih pencapaian luar biasa, dan tak pernah diduga siapapun sebelumnya.