Gila Bola – Bayern Munchen tersingkir di DFB Pokal tiga tahun berturut-turut setelah dipermalukan SC Freiburg, 1-2, di laga perempat final yang digelar di Allianz Arena, Rabu (5/4).
Kekesalan tampak di wajah para pemain Bayern Munchen, setelah mereka kembali harus merasakan tersingkir di ajang DFB Pokal untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Rekordmeister barangkali berhasil kantongi 10 gelar Bundesliga, tapi mereka belum juga beruntun amankan gelar di ajang piala domestik selama beberapa tahun terakhir ini.
Faktanya, diungkapkan Squawka, ini pertama kalinya Die Roten tiga kali gagal melaju di sebuah turnamen di abad ke-21.
Belum lama ini, Bayern Munchen berada di papan atas. Mereka kalahkan RB Leipzig, 3-0, di final DFB Pokal musim 2018/19, dan mengikutinya dengan kemenangan 4-2 atas Bayer Leverkusen di musim berikutnya.
Bayern Munchen Kedodoran di DFB Pokal Sejak Era Hansi Flick
Lalu pada musim 2020/21 – musim kedua Hansi Flick mengasuh di Allianz Arena, seketika berubah menjadi lebih buruk.
Bayern Munchen alami kekalahan mengejutkan melalui adu penalti dari klub divisi bawah, Holstein Kiel, pada bulan Januari.
Kemudian di era Julian Nagelsmann, Bayern Munchen tersingkir lebih awal setelah kalah telak 5-0 di tangan Borussia Monchengladbach di bulan Oktober – kekalahan yang membuat raksasa Bavaria itu tersingkir dengan cepat.
Tuchel Tak Punya Banyak Waktu Persiapkan Laga Kontra Freiburg
Tahun ini, manajer baru Thomas Tuchel mengakui ia punya tugas yang tak mudah. Pasalnya, Tuchel tak punya banyak waktu – sejak pengurus klub hentikan proyek Nagelsmann, dan persiapkan laga melawan Freiburg – yang akan bertemu dua kali berturut-turut dalam waktu satu pekan.
Dua laga melawan klub yang sama – di perempat final DFB Pokal dan Bundesliga, ini akan diapit laga melawan Borussia Dortmund di liga lokal dan Manchester City di Liga Champions.
Jika ada satu pertandingan yang terlewatkan – Bayern Munchen kalah, laga itu adalah pertandingan melawan Freiburg hari ini. Demikian diungkapkan Bavarian Football Works.
Semula Yakin Membaik Usai Bayern Munchen Menang di Der Klassiker
Tetap saja, pertanyaan kemudian muncul, seperti yang selalu terjadi di skuad Bavaria setelah mereka menelan pil pahit kekalahan. Keributan yang terjadi di dalam tim saat ini merupakan ulah mereka sendiri, pengurus klub tak harus memilih waktu untuk lakukan perubahan besar di posisi pelatih.
Namun, mereka harus melakukannya, seolah untuk lindungi status tim yang ditantang meraih treble musim ini, dan ini terlepas dari performa luar biasa skuad Die Roten di ajang Liga Champions bersama Nagelsmann.
Laga Der Klassiker – laga debut Thomas Tuchel di Bayern, Bayern tunjukan permainan gaya lama mereka yang mendominasi, dan membuat suasana kembali cerah.
Dituntut Balas Dendam Saat Kembali Bertemu Freiburg Akhir Pekan Ini
Namun dengan kekalahan dari Freiburg ini – yang bahkan tunjukkan permainan skuad Tuchel yang miskin kreativitas di lini serang, tampaknya mereka masih belum bisa menyelesaikan masalah ketidakkonsistenan yang terjadi di lapangan musim ini.
Kini, Bayern Munchen kembali tertekan. Bayern harus bisa menggali lebih dalam dan tunjukkan permainan yang lebih berani – seperti yang sering mereka tunjukkan sebelumnya, jika ingin selamatkan dua kompetisi tersisa.
Bagi Freiburg sendiri, mereka akan bertepuk dada dan berbangga hati, inilah kemenangan tandang mereka atas raksasa Bavaria! Berikutnya, Freiburg yang menjamu Bayern Munchen pada akhir pekan ini, dan pastinya ingin mengulang kisah kemenangan mereka di Allianz Arena.
Bagi Bayern Munchen, laga tersebut akan menjadi momen untuk membalikkan situasi – ganti kalahkan Freiburg, dan memantapkan lagi posisi mereka di puncak klasemen sementara Bundesliga.