Gila Bola – Gareth Southgate ungkap siapa yang telah membujuknya untuk tak tinggalkan posisinya sebagai pelatih Timnas Inggris setelah The Three Lions gagal di Piala Dunia 2022.
Diungkapkan Gareth Southgate, keluarga-lah yang telah membujuknya untuk tak tinggalkan posisinya di tim nasional setelah patah hati di Qatar.
“Saya bisa menghadapinya,” ungkap Gareth Southgate mengenai cemoohan yang didapatnya dari suporter Inggris yang kecewa, seperti dilansir SunSport.
Timnas Inggris asuhan Southgate semula tampak akan raih kejayaan setelah berhasil melewati fase grup di Qatar. Harry Kane dan kawan-kawan tampil gemilang saat hadapi Iran, namun berhasil menahan imbang Amerika Serikat, sebelum akhirnya menang 3-0 atas Wales.
Skuad asuhan Southgate pun tampil menawan saat bertemu Senegal di babak 16 besar, karena mereka menang telak 3-0 atas Singa Teranga.
Timnas Inggris Hanya Kalah dari Prancis di Piala Dunia 2022
Namun, rencana Southgate tak berhasil di babak perempat-final saat mereka dikalahkan Prancis yang keras kepala. Selain itu, Kane gagal mengeksekusi penalti di akhir laga, hingga pertandingan itu ditutup dengan skor 2-1.
Kegagalan ini kontan membuat posisi Southgate mendapat sorotan, beberapa kalangan bahkan mempertanyakan bagaimana mantan pelatih Middlesbrough itu bisa bertahan setelah Inggris absen di tiga turnamen beruntun.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sangat ingin mempertahankan pelatih tersebut, hingga Gareth Southgate akhirnya putuskan bertahan demi Euro 2024.
Gareth Southgate Bertahan di Timnas Inggris Berkat Keluarganya
Namun, pelatih berusia 52 tahun itu menyatakan, keluarganya-lah yang membujuknya untuk bertahan di posisinya saat ini. Southgate menikahi isterinya, Alison, yang juga berusia 52 tahun, dan memiliki dua anak, Mia, 22 tahun, dan Flynn, 18 tahun.
Ketiga ‘pendukung’ setia Southgate ini yakin, pelatih tersebut masih memiliki satu kesempatan lagi untuk membawa negaranya berjaya.
“Mereka (keluarga saya) meninggalkan Doha, dan mengatakan bahwa saya masih memiliki kesempatan dan mencoba untuk mengangkat trofi untuk negara,” ujar Southgate kepada ITV.
Gareth Southgate Mengaku Bisa Hadapi Cemoohan Suporter Inggris
“Beredar hal-hal negatif saat saya ditunjuk, dan hal terakhir yang saya inginkan adalah, perasaan menggebu-gebu saat kami melaju ke putaran final Piala Dunia, di saat anda membutuhkan suporter dan semua orang untuk mendukung tim,” tandasnya.
Southgate mengerti betul, muncul kebencian dan cemoohan dari para suporter, tapi dia tak terlau memperdulikannya. “Saya pikir, tak ada yang bisa pergi di akhir pertandingan lalu dicemooh banyak orang, tapi saya juga sudah lama di dunia sepak bola, sehingga saya tahu betul soal itu,” tambah Southgate.
“Saya bisa menghadapinya, dan kita juga harus bisa membimbing para pemain kita untuk melalui momen-momen itu,” ujarnya.