Gilabola.com – Jose Mourinho akhirnya resmi kembali ke Benfica, klub yang menjadi awal karier kepelatihannya, hanya berselang beberapa minggu setelah dirinya dipecat oleh Fenerbahce pada akhir Agustus lalu.
Perjalanan Singkat dari Fenerbahce ke Benfica
Mourinho yang sebelumnya menangani Chelsea, Manchester United, Real Madrid, hingga Tottenham, baru saja mengakhiri masa tugasnya di Turki setelah lebih dari setahun bersama Fenerbahce.
Pemecatan itu terjadi hanya dua hari setelah timnya tersingkir dari babak play-off Liga Champions oleh… Benfica, klub yang kini justru mempekerjakannya dengan kontrak hingga Juni 2027.
Uniknya, kemenangan Benfica kala itu juga diwarnai pemecatan pelatih mereka, Bruno Lage, yang dianggap gagal membawa tim di awal musim. Kekosongan kursi pelatih itulah yang kemudian menjadi jalan bagi Mourinho untuk pulang ke Portugal.
“Saya bilang iya. Saya memang ingin kembali melatih. Saya hanya tidak mau salah pilih klub hanya karena saya gila kerja. Ketika ditanya soal Benfica, saya tidak berpikir dua kali. Itu menarik bagi saya,” kata Mourinho.
Bayangan Ruben Amorim dan Spekulasi di Inggris
Kembalinya Mourinho juga menutup kabar miring soal kemungkinan dia melatih klub Premier League lagi.
Padahal, sebelumnya ia sempat menyiratkan siap melatih tim papan bawah Inggris yang tidak ikut kompetisi Eropa setelah perselisihan panjangnya dengan UEFA.
Nama Ruben Amorim, manajer Manchester United saat ini, juga sempat dikaitkan dengan kursi pelatih Benfica setelah Bruno Lage dipecat.
Amorim sedang dalam sorotan karena hanya meraih satu kemenangan dari empat laga awal Premier League musim ini. Meski manajemen United masih memberikan dukungan, evaluasi besar sudah dijadwalkan saat jeda internasional berikutnya.
Norohna Lopes, kandidat presiden Benfica, sempat ditanya soal peluang mendatangkan Amorim. Ia menjawab, “Ruben Amorim? Dia pelatih hebat, punya kontrak dengan Manchester United, dan dia fans Benfica. Tapi saya tidak punya kontrak untuk dia tanda tangani.”
Dengan kontrak hingga 2027, Mourinho kini kembali ke tempat di mana segalanya bermula. Kembalinya “The Special One” ini bukan hanya kisah nostalgia, tapi juga babak baru yang bisa menentukan arah Benfica di kancah domestik dan Eropa.
