Gila Bola – Argentina hanya bisa menang satu gol kontra Ekuador pada laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, tadi pagi. Pertandingan dengan gol tunggal Lionel Messi ini mengingatkan pada jasa pemain yang sama, persis enam tahun silam lawan negara yang sama.
Ekuador yang pernah merepotkan Argentina, satu kali lagi bertekad menang atas juara dunia 2022 ini, bermain dengan pertahanan kuat di belakang dan puas dengan angka harapan gol (xG) setara 0,28 saja!
Sebaliknya tuan rumah yang bertanding di Estadio Monumental di ibukota Buenos Aires tersebut memiliki xG 1,09 yang persis sama dengan skor akhir kemenangan 1-0. Satu-satunya gol disarangkan Messi melalui sepakan bebas, sedikit di luar kotak penalti, tearah ke pojok kanan atas.
Gaya sepakan Messi yang melengkung menyebabkan kiper Ekuador, Hernan Galindez, terpaku di posisinya, menyangka bola akan out.
Tuan rumah di bawah arahan Lionel Scaloni menguasai jalannya pertandingan dengan dominasi bola mencapai 71 persen, melepaskan 9 kali percobaan gol, tiga tepat sasaran dan hanya satu gol. Tetapi, ya lumayanlah. Tiga poin!
Apa yang Terjadi Dengan Argentina Enam Tahun Silam, Rupanya?
Enam tahun yang lalu, dalam kualifikasi Conmebol, Argentina menempati posisi keenam yang merupakan posisi outcast. Dengan kata lain jika mereka mengakhiri babak kualifikasi pada posisi itu, Albiceleste dipastikan tersisih dan tidak akan ikut serta untuk Piala Dunia 2018 di Rusia.
Lionel Messi kemudian mengambil alih tanggung jawab dan mencetak tiga gol dalam satu laga kontra Ekuador pada 10 Oktober 2017, membawa Argentina menang 1-3 di Estadio Olímpico Atahualpa di Quito.
Asal tahu saja, stadion yang digunakan tuan rumah Ekuador ini berada di ketinggian 2.782 meter, yang akan menyebabkan para pemain Argentina terengah-engah kesulitan bernafas karena kondisi oksigen yang lebih tipis.
Namun itu ternyata tidak menghalangi Messi dan rekan-rekannya untuk menang tiga gol atas tuan rumah. Hasil tiga poin tersebut, dibarengi hasil imbang Peru vs Kolombia pada matchday ke-18 tersebut, menyebabkan Argentina finish pada posisi ketiga dan lolos ke Piala Dunia Rusia 2018.
Piala Dunia 2026 Masih Lama, Kualifikasinya Sudah Dimulai Tiga Tahun Sebelumnya?
Ya, karena kualifikasi zona Conmebol ini menggunakan sistem kompetisi penuh yang melibatkan 10 negara Amerika Selatan. Dengan demikian akan ada 9 laga kandang dan 9 laga tandang untuk setiap tim.
Total 18 pertandingan yang jika dicicil dalam sembilan jeda internasional, dengan masing-masing break berisi dua pertandingan, maka akan makan waktu dua tahun, sampai akhir 2025.
Untuk matchday kedua, 12 September nanti, Messi dan rekan-rekannya akan tandang ke Bolivia. Mereka melakukan taktik mencekik pernafasan pemain tim tamu dengan melangsungkan laga di Estadio Hernando Siles di La Paz, ibukota negara.
Tahu ketinggian La Paz? 3.625 meter. Timnas Argentina perlu datang satu pekan lebih awal ke kandang Bolivia ini demi aklimatisasi atau penyesuaian tubuh dan paru-paru jika mereka tidak mau dipermalukan.