Gila Bola – Ketua PSSI-nya Spanyol Luis Rubiales yang sudah tidak aktif, terkena hukuman skorsing tiga tahun setelah skandal cium sembarangan kepada satu pemain timnas perempuan La Roja usai kemenangan Piala Dunia mereka.
Hal ini diputuskan FIFA pada Senin malam (30/10). Otoritas sepak bola dunia itu mengatakan, hukuman ini dijatuhkan terkait dengan event yang terjadi selama final Piala Dunia Wanita FIFA pada 20 Agustus 2023, saat mana Rubiales terkena skorsing awal selama 90 hari.
Pasal 13 dari aturan FIFA mengatakan, organisasi itu bisa menjatuhkan hukuman pada siapa pun yang diketahui melanggar aturan dasar dari perilaku kesopanan, atau berperilaku yang menyebabkan olahraga sepak bola atau FIFA dalam sorotan.
Apa yang Terjadi Dalam Skandal Ciuman Rubiales Itu?
Adegan ini terjadi saat timnas wanita Spanyol berjejer untuk menerima medali emas usai kemenangan mereka di final Piala Dunia Wanita FIFA pada 20 Agustus silam itu.
Saat berhadapan dengan Jenni Hermoso, sang ketua Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) itu mendaratkan ciuman bibir-ke-bibir ke arah pemain 33 tahun kelahiran Madrid tersebut.
Usai adegan itu tersiar ke seluruh dunia, Hermoso mengatakan ia tidak memberikan consent atau persetujuan terhadap Rubiales untuk menerima ciuman di bibir yang bisa dianggap merendahkan di depan publik.
Semula sang ketua PSSI Spanyol itu mengatakan itu merupakan “mutual” atau persetujuan bersama dan menolak untuk mundur, namun setelah kritik dari umum berlangsung selama berpekan-pekan, Rubiales akhirnya mundur juga.
Dampak Dari Skandal Ciuman Rubiales
Pihak jaksa Spanyol mengangkat masalah ini dan memasukkan Rubiales dalam sebuah dakwaan, yang membuatnya tampil di depan sebuah sidang pengadilan pada September 2023 lalu, saat ia menolak semua tuduhan yang dibacakan jaksa penuntut.
Skorsing tiga tahun akan menyebabkan ia tidak mungkin kembali untuk posisinya di RFEF untuk beberapa waktu ke depan.
Kasus ini juga menyita perhatian dari kegembiraan timnas perempuan Spanyol dari gelar juara dunia pertama mereka yang dicapai pada partai final di Sydney Australia tersebut.
Pelatih timnas perempuan Spanyol Jorge Vilda juga menjadi korban dengan ia dipecat dari posisinya dan salah satu asistennya Montse Tomé naik menggantikannya. Ia menjadi perempuan pertama dalam posisi itu.