Gila Bola – AC Milan tampil di bawah tekanan besar Real Madrid selama babak pertama, tetapi mereka justru berhasil mencetak dua gol. Sebaliknya Rossoneri justru kebobolan tiga gol yang jadi penyebab kekalahan saat tampil lebih dominan selama paruh kedua.
Hasil pertandingan Milan vs Real Madrid di Rose Bowl Pasadena di Amerika Serikat yang selesai pada Senin siang (24/7) usai dengan skor 2-3, yang ditandai dengan keunggulan tim Stefano Pioli justru ketika mereka berada di bawah tekanan Los Blancos.
Namun Carlo Ancelotti menirukan taktik Rossoneri dan memerintahkan anak buahnya untuk main lebih kalem dan tidak terburu-buru maju menyerang, menggoda para pemain Milan untuk tampil dominan, sebelum tiga gol datang dari pihak Fede Valverde dan rekan-rekannya.
Milan Hanya Kebagian 30% Penguasaan Bola Selama Babak Pertama
Ini adalah pameran calon permainan Milan untuk musim yang baru. Tampil di bawah tekanan lawan, membiarkan musuh untuk mendominasi mereka, tetapi sekalinya bola berhasil dikuasai, melancarkan serangan balik.
Gol pertama Milan terjadi lebih karena keberuntungan dan posisi tepat dari Fikayo Tomori yang menyundul masuk sepak pojok dari pemain anyar Christian Pulisic.
Sementara untuk gol kedua, Davide Calabria menyodorkan assist pendek di luar kotak yang disambar dengan kaki kiri oleh pemain 18 tahun Luka Romero asal Argentina, bersarang di sudut kiri atas gawang Real Madrid yang dijaga Andriy Lunin.
Hal ini terjadi ketika Milan kebagian penguasaan atas bola tidak sampai 30 persen, tetapi justru melepaskan lima percobaan gol dan dua yang terarah tepat sasaran. Keduanya menjadi gol!
Sebaliknya Los Blancos berkuasa dengan hampir 70 persen dominasi bola selama 45 menit pertama, lima upaya gol, dan nihil serangan on target ke gawang Marco Sportiello, memperlihatkan taktik bertahan yang kuat oleh Tomori dan rekan-rekannya.
Situasi Berbalik Pada Paruh Kedua, Valverde Dua Gol!
Ancelotti melakukan sembilan pergantian pemain outfield pada babak kedua, mempertahankan kiper Andriy Lunin dan Federico Valverde sebagai dua dari 11 starter yang tetap berada di atas lapangan Rose Bowl.
Terbukti hal itu menjadi keputusan yang tepat. Hanya 12 ment sejak kick-off babak kedua dimulai, sang pemain Uruguay menyarangkan gol pertama dan kemudian selang dua menit kemudian gol keduanya. Rodrygo menjadi penyedia assist untuk gol pertama, sedangkan gol kedua berawal dari bola muntah.
Saat skor seolah-olah akan berakhir 2-2, Vinicius Junior memanfaatkan umpan dari Luka Modric untuk menyarangkan gol kedua Real Madrid enam menit jelang bubaran. Skor akhir 2-3 bagi keunggulan Los Blancos.
Hal ini terjadi setelah Stefano Pioli melakukan 10 pergantian pemain sekaligus pada menit 70, termasuk memasukkan kiper Mike Maignan, tetapi malah berujung ketidakseimbangan tim dan kebobolan gol menit 84.
Situasi pada babak kedua itu sepenuhnya berbalik dengan para pemain Los Blancos bermain menunggu, menantikan kesempatan, membiarkan Milan mengambil alih dominsi bola sampai lebih dari 55%, namun justru berhasil menyarangkan tiga gol.