PSG Juara Coupe De France Usai Kalahkan Lyon, Treble Winner dan Perpisahan Kylian Mbappe

Paris Saint-Germain (PSG) mengalahkan Lyon dengan skor 2-1 dan meraih gelar juara Coupe de France untuk ke-15 kalinya, sekaligus melengkapi treble domestik mereka setelah sebelumnya menjuarai Piala Super Prancis dan Ligue 1.

Berlaga di Stade Pierre Mauroy, Lyon lolos ke babak final sebagai tim underdog yang berhadapan dengan raksasa Ligue 1, PSG.

Mereka hanya meraih tujuh poin dari 12 pertandingan awal musim lalu, yang berujung pada pemecatan pelatih Laurent Blanc dan Fabio Grosso.

Pelatih akademi Lyon, Pierre Sage, ditunjuk sebagai pelatih skuat utama untuk melewati masa sulit tersebut. Di bawah kepemimpinan pelatih asal Prancis itu, Lyon bangkit dan menjelma menjadi salah satu tim terbaik di Ligue 1. Meraih 37 poin dari 45 poin terakhir dan finis di peringkat keenam klasemen liga Perancis.

Sebelum pertandingan final, pelatih PSG, Luis Enrique, memuji kemampuan Sage dan menyebut Lyon sebagai calon pesaing mereka di musim depan.

Prediksi Enrique seolah tak terwujud karena Lyon kembali tampil seperti tim papan bawah seperti di awal musim ini.

Bek PSG, Nuno Mendes, mengirimkan umpan silang dari sisi kiri yang disambut sundulan Ousmane Dembele ke gawang Lyon yang dijaga Lucas Perri.

Fabian Ruiz, yang juga tidak terkawal di kotak penalti, mencetak gol kedua PSG pada menit ke-34.

Selepas turun minum, Warren Zaïre-Emery dan Kylian Mbappe yang bermain dalam pertandingan terakhirnya untuk PSG sebelum kemungkinan pindah ke Real Madrid, mendapatkan peluang untuk menambah keunggulan. Namun, Perri mampu menepis tendangan keduanya.

Lyon mulai mengancam di menit ke-55 melalui skema bola mati. Ryan Cherki mengirim tendangan sudut dari sisi kanan dan sundulan Jake O’Brien sukses menaklukkan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.

Gol tersebut meningkatkan kepercayaan diri Lyon sementara PSG terlihat kehilangan ketenangan. Namun, sang juara liga perlahan-lahan kembali menguasai permainan, menekan pemain Lyon asuhan Sage, dan menghabiskan waktu pertandingan.

Dalam 10 menit terakhir, para pemain Lyon nyaris tidak menyentuh bola. Anak asuhan Enrique menunjukkan kemampuan teknik dan ketenangan mereka.

“Setiap kompetisi penting bagi PSG,” kata Zaïre-Emery setelah kemenangan. “Saya senang bisa menang, ini adalah Coupe de France pertama saya. Kami menjalani musim yang bagus dan saya bangga dengan apa yang telah kami lakukan.”

Lyon mengincar trofi pertama mereka sejak menjuarai Coupe de France pada 2012. Mereka akan bermain di Liga Europa musim depan.

“Ini musim yang bagus untuk bangkit dari posisi kami sebelumnya,” kata Cherki. “Tapi kami ingin memenangkan trofi.”

“Saya kecewa dan kesal. Merupakan mimpi untuk bisa bermain di final Coupe de France.”

Pelatih Lyon, Sage, mengakui kekalahan timnya. “Saya minta maaf kepada para pemain dan suporter karena kami gagal memberi mereka sesuatu untuk dirayakan.”

“Kami melakukan kesalahan yang membuat PSG menguasai jalannya pertandingan dan membuat kami tertinggal dua gol. Mereka pantas menang.”