Sergio Ramos Terancam Dilarang Membela PSG di Tujuh Pertandingan

Sergio Ramos bisa diganjar sanksi larangan bermain di tujuh pertandingan setelah dikartu merah dalam laga PSG melawan Reims akhir pekan lalu.

Sergio Ramos sebelumnya mendapat dua kartu kuning dalam waktu hanya 10 detik, karena adu mulut dengan wasit Pierre Gaillouste.

Itu menjadi momen pengusiran ke-28 kalinya bagi Sergio Ramos di sepanjang karir sepak bolanya, dan kemungkinan hal itu belum berakhir.

Dalam laporan ofisial pertandingan disebutkan, bek Spanyol berusia 36 tahun itu diusir keluar karena perilakunya yang ‘agresif’ dalam pertandingan – tanpa mengutip kata-kata hinaan atau kasar tertentu.

Meski demikian RMC mengklaim, rekaman pertandingan milik Canal Plus menunjukkan bahwa Sergio Ramos bersumpah dalam bahasa Spanyol pada Gaillouste – sebuah pelanggaran yang bisa membuat mantan bintang Real Madrid itu alami masalah.

Jika dia benar-benar terbukti bersalah atas pelanggaran tersebut, maka Ramos bisa dilarang bermain dalam dua hingga TUJUH pertandingan.

Namun laporan itu juga menambahkan, dia kemungkinan tak akan menerima hukuman seberat itu.

Ramos mendapat kartu merah di menit ke-41 dalam laga yang berakhir imbang 0-0 tersebut. Sementara tim asuhan Christophe Galtier itu tak alami kekalahan dalam laga tersebut, Lionel Messi dan kawan-kawan juga tak bisa memenangkannya.

Setelah hampir tak bermain sama sekali di musim lalu akibat dibekap cedera, Sergio Ramos menjelma jadi andalan di Parc des Princes musim ini.

Bek veteran itu tampil di ke-14 pertandingan yang dilakoni PSG di seluruh kompetisi hingga saat ini, bahkan mencetak gol saat Les Parisiens menang atas Nantes di Trophee des Champions.

Dia akan kembali beraksi pada Rabu (12/10) dini hari, saat PSG menjamu Benfica, karena sanksi larangan bermain dijatuhkan kepadanya tak berlaku di ajang Eropa.

Setelah laga di kandang Reims, Galtier pun tampil membela Ramos. “Saya tidak tahu apakah dia bersalah atau tidak. Pertama dia mendapat kartu kuning. Saya punya pengalaman dengan situasi ini beberapa tahun lalu, saat Nimes melawan Lille,” tandas Galtier, seperti dilansir SunSport.

“Ini masalah, bukan budaya, tapi bahasa sepak bola. Saya yakin Sergio tak bermaksud untuk menghina wasit, tapi hanya ekspresi yang saya dengar ratusan kali di sepanjang pekan. Itu sering terjadi di lapangan tanpa jelas ditujukan kepada siapa,” tambahnya.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!