Diretkru Tottenham Hotspur yang juga pernah menjadi petinggi di Juventus, Fabio Paratici memberikan pembelaan terhadap AC Milan yang kehilangan Gianlugi Donnarumma dengan status bebas transfer ke Paris Saint-Germain.
Keputusan dari AC Milan untuk membiarkan Gianluigi Donnaruma pergi secara gratis pada bursa tranfer musim panas lalu memang membuat beberapa pihak menyayangkannya. Meskipun banyak pengamat merasa I Rossoneri juga sudah mengambil keputusan tepat karena berharil memboyong kiper yang tidak kalah bagusnya dalam diri Mike Maignan, tetapi tetap ada orang yang merasa Donnarumma harus tetap dipertahankan.
Namun, mantan direktur Juventus yang kini menjabat di Tottenham Hotspur, Fabio Paratici memberikan pembelaanya terhadap apa yang dilakukan oleh manajemen dari I Rossoneri. Berbicara kepada media Festival dello Sport seperti dilansir Football Italia, Paratici merasa bahwa Milan sudah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mempertahankan Donnarumma jadi skuad Merah Hitam tidak bisa disalahakan sama sekali.
Sang direktur mengatakan bahwa pada akhirnya semua keputusan ada di tangan pemain, klub bisa mengupayakan apapun tetapi jika Donnarumma sendiri memang memiliki ambisi serta tujuan berbeda maka tidak ada yang bisa dilakukan. Karena itu menurut Paratici memboyong pemain dengan status bebas transfer tidak boleh dianggap remeh karena semua tim bisa kehilangan atau mendapatkan pemain dengan cara tersebut.
Tentunya tidak terkecuali Donnarumma yang tampaknya memang memilih tidak meneruskan karirnya bersama Milan, meskipun I Rossoneri sebenarnya sudah memberikan tawaran gaji yang cukup tinggi. Sang kiper mendapatkan respons negatif darib banyak penggemar tim asal kota mode tersebut yang terlihat saat timnas Italia bermain di San Siro dimana para penggemar mencemoohnya setiap kali sang kiper menguasai bola.
Agen dari sang pemain, Mino Raiola sempat menyalahkan I Rossoneri atas insiden tersebut menyatakan bahwa Milan yang gagal mempertahankan Donnarumma. Tetapi seperti yang diungkapkan Paratici, skuad Merah Hitam sudah melakukan yang terbaik dan keputusan pada akhirnya ada ditangan sang penjaga gawang yang bahkan enggan melakukan perpanjangan dengan jangka waktu pendek agar bisa dijual oleh mantan klubnya tersebut.
