Gila Bola – Inter Milan gagal dalam upaya untuk mencabut sanksi larangan main striker mereka, Romelu Lukaku, dalam pertandingan semifinal Coppa Italia melawan Juventus.
Keputusan ini telah dikonfirmasi oleh FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) yang merilis pernyataan resmi bahwa banding Nerazzurri untuk mencabut sanksi satu pertandingan pada pemain asal Belgia berusia 29 tahun itu telah resmi ditolak dengan alasan tidak adanya keadaan meringankan meskipun ia telah mengalami tindakan rasisme.
Lukaku menerima sanksi satu pertandingan karena kartu merah setelah menerima dua kartu kuning selama pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia melawan Juventus. Sanksi ini akan membuat Lukaku absen pada leg kedua dari pertandingan tersebut.
Meskipun biasanya tidak diharapkan bahwa banding sanksi atas dua kartu kuning akan berhasil dibandingkan dengan satu kartu merah langsung, Nerazzurri berharap bahwa keadaan meringankan seputar sanksi striker mereka dapat mengubah situasi.
Sementara kartu kuning pertama yang diterima oleh Lukaku seharusnya tidak diragukan lagi, kartu kuning kedua datang setelah ia merayakan gol penalti di menit akhir yang dianggap oleh wasit Davide Massa sebagai suatu tindakan yang menghasut kerumunan penonton.
Mengingat bahwa perayaan yang dilakukan oleh Lukaku tidak biasa baginya, dan terutama mengingat fakta bahwa hal itu terjadi di tengah teriakan rasisme yang ditujukan pada pemain oleh sebagian besar pendukung Juventus di tribun selatan yang ia hadapi menurut laporan resmi, Inter berharap bahwa keadaan ini akan membuat banding mereka berhasil.
Tujuan Nerazzurri adalah untuk menyampaikan pesan penting tentang penentangan terhadap rasisme dalam sepak bola Italia dengan membalikkan hukuman yang dihadapi oleh pemain yang menjadi korban perlakuan rasisme oleh para penggemar.
Namun, tidak ada keberuntungan bagi Inter atau Lukaku, karena badan banding FIGC telah mendengar banding mereka tetapi memutuskan untuk menolaknya.