Gilabola.com – Wolfsburg mungkin kurang diunggulkan malam ini di Gladbach karena tujuh head-to-head terakhirnya tidak memihak mereka, tapi bukan berarti skuad Gerardo Seoane itu tidak memiliki kelemahan.
Anda cukup memperhatikan selisih gol mereka di papan klasemen Bundesliga untuk mengetahui bahwa tim berbasis di Borussia-Park itu melesakkan banyak gol, tapi juga kebobolan banyak.
Faktanya adalah, 23 gol kemasukan yang diderita oleh kiper Moritz Nicolas merupakan salah satu yang terburuk di bagian tengah klasemen Bundesliga.
Hampir Semua Laga Gladbach Rata-rata Golnya di Atas 2,5
Rata-rata gol pertandingan melibatkan kedua tim. Jika disebut rata-rata gol pertandingan 2,5 merupakan hasil gol kedua kesebelasan, bukan hanya Gladbach.
Ini merupakan contoh lain lagi betapa produktifnya lini depan tim, namun sekaligus betapa lemahnya pertahanan, yang mungkin disebabkan oleh strategi permainan pelatih Gerardo Seoane yang gemar main terbuka dan menyerang, menyebabkan terbukanya ruang kosong di belakang.
Gladbach pernah menang dengan skor besar, terutama sekali terjadi di ajang DFB Pokal. Menang tujuh gol tanpa balas atas Bersenbruck pada pertandingan putaran pertama kompetisi itu. Namun perlu diingat bahwa Bersenbruk merupakan tim divisi kelima sepak bola Jerman.
Kemenangan besar lain terjadi, juga di ajang DFB Pokal, skor 3-1 atas Heidenheim, sebuah tim promosi di Bundesliga musim ini.
Tetapi paling menarik perhatian adalah sejumlah pertandingan skor besar, banyak gol, banjir gol, namun terjadi di ajang Bundesliga.
Tomáš Čvančara dan rekan-rekannya setidaknya sudah empat kali main imbang dengan skor besar. Terakhir kali di Freiburg pada 4 November lalu dengan skor 3-3, yang termasuk menyakitkan hati karena balasan tuan rumah terjadi melalui titik penalti menit 96, sudah beberapa detik jelang bubaran.
Sebelum itu main dengan skor 2-2 lawan Mainz pada 7 Oktober, skor 3-3 di Darmstadt pada 17 September dan skor 4-4 di Augsburg pada 19 Agustus.
Selisih Gol Gladbach di Papan Tengah Bundesliga
Selisih gol Die Fohlen adalah 19:23, alias minus empat, 19 memasukkan, 23 kali kebobolan. Itu terlihat sangat buruk jika dibandingkan tim papan tengah lainnya seperti Werder Bremen di posisi 12 yang hanya kemasukan 20 gol.
Juga jika dibandingkan dengan Heidenheim, 15;22, baru kebobolan 22 gol. Bahkan lebih buruk daripada Union Berlin di posisi 16 klasemen yang 22 gol kemasukan.
Untuk bisa memahaminya maka kita harus melihat tim-tim dengan tingkat kebobolan paling sedikit, misalnya Bayern Munchen di posisi runner-up memiliki tujuh gol kemasukan, Leipzig di urutan kelima dan Eintracht Frankfurt di posisi tujuh yang kebobolan 9 gol masing-masing.