Gilabola.com – Di Villa Park, Aston Villa berusaha menulis kisah besar mereka di pentas Liga Champions. Bermodal semangat membara, mereka mencoba membalikkan ketertinggalan dua gol dari Paris Saint-Germain di leg pertama perempat final ini.
Namun, mimpi itu langsung mendapat hantaman di awal laga. Ketika pertandingan baru berjalan beberapa menit, Achraf Hakimi dengan sigap memanfaatkan kekacauan di lini belakang Villa untuk membuka keunggulan PSG.
Gol cepat ini seakan menjadi pukulan telak, apalagi enam menit kemudian, Nuno Mendes menggandakan keunggulan tim tamu lewat sebuah penyelesaian klinis. PSG unggul 2-0 malam itu, dan agregat membengkak menjadi 5-1. Sekilas, laga ini seperti akan berakhir dengan mudah untuk tim asal Prancis itu.
Tapi Aston Villa bukan tim yang mudah menyerah. Perlahan mereka mulai bangkit. Di menit ke-34, sebuah sepakan dari Youri Tielemans membentur pemain PSG dan mengecoh Gianluigi Donnarumma. Bola masuk ke gawang dan Villa Park kembali bergemuruh. Skor menjadi 2-1, asa kembali menyala.
Memasuki babak kedua, momentum itu terus dimanfaatkan Villa. Kapten mereka, John McGinn, menciptakan momen yang mungkin akan selalu dikenang pendukung Villa. Dari dalam kotak penalti sendiri, McGinn melakukan solo run yang luar biasa, melewati beberapa pemain PSG dan melepaskan tendangan keras yang merobek gawang Donnarumma. Skor menjadi 2-2 di laga ini, agregat 3-5. Sebuah gol yang bukan hanya indah, tapi juga membakar semangat rekan-rekannya.
Villa Park makin panas ketika Marcus Rashford menunjukkan kelasnya. Meski tampil kurang maksimal di babak pertama, Rashford membayar lunas di babak kedua. Aksinya dari sisi kiri diakhiri dengan umpan matang ke Ezri Konsa, yang menyambutnya dengan sepakan keras. Aston Villa unggul 3-2 di laga ini, agregat menipis jadi 4-5!
Pertandingan berjalan sangat terbuka di sisa waktu. Aston Villa terus menyerang, berharap bisa menyamakan agregat dan memaksa laga ke babak tambahan. Tapi waktu tak berpihak kepada mereka. PSG bertahan dengan disiplin, dan wasit akhirnya meniup peluit panjang.
PSG memang kalah 3-2 di Villa Park, tapi mereka tetap melangkah ke semifinal Liga Champions dengan agregat tipis 5-4. Luis Enrique dan anak asuhnya harus bekerja keras, tapi mereka tetap berhasil menjaga ambisi di Eropa.
Aston Villa, meskipun tersingkir, meninggalkan lapangan dengan kepala tegak. Mereka menunjukkan semangat luar biasa, memberikan perlawanan sengit, dan hampir saja menciptakan salah satu comeback terbesar dalam sejarah klub. Villa Park pun malam itu menjadi saksi, betapa sepak bola penuh dengan drama dan kejutan.
