Gilabola.com – Marcus Rashford baru-baru ini menjadi sasaran kritik oleh mantan pemain Manchester United, Paul Parker, yang menyatakan bahwa Rashford “tidak bagus” dan tidak memberikan kontribusi signifikan kepada timnya.
Kocaknya, alih-alih membuktikan dirinya bahwa kritikan itu tidak benar, pemain berusia 23 tahun itu malah membenarkan komentar legenda klub itu dengan kartu merah sintingnya selama laga melawan Copenhagen di Liga Champions.
Padahal saat itu Manchester United sedang panas, mengawali laga dengan sangat baik lewat dua gol Rasmus Hojlund, eh beberapa saat kemudian malah Marcus Rashford membuat ulah yang merugikan timnya.
Dia kedapatan menginjak kaki pemain Copenhagen, membuatnya kemudian dikartu merah dan akhirnya memaksa timnya bermain dengan 10 pemain dan hasilnya, mereka kalah 4-3 di Parken.
Paul Parker, yang dua kali meraih gelar Liga Inggris bersama Manchester United, mengklaim bahwa Marcus Rashford seharusnya lebih konsisten dalam penampilannya, dalam berita yang kami kutip dari SunSports.
Mantan pemain The Red Devils itu menilai penyerang 26 tahun itu berdasarkan penampilannya dalam beberapa musim terakhir dan mengklaim bahwa statistik golnya tidak mencerminkan kualitas sebenarnya.
Menurut Paul Parker, Marcus Rashford telah mendapat pujian berlebihan atas gol-golnya dan kontrak baru yang ditandatanganinya di Manchester United, di mana dia kabarnya dapat gaji yang sangat signifikan.
Menurut Parker, Rashford adalah seorang pencetak gol yang tidak mampu memberikan lebih banyak kepada timnya. Dia merasa bahwa keberhasilan Rashford dalam mencetak gol telah mengaburkan kelemahan-kelemahan lain dalam sepak bolanya.
Parker menjelaskan bahwa Rashford harus fokus pada konsistensi dan perkembangan permainannya, menilai bahwa pemain tersebut bukan pemain bagus dan tidak membawa apa-apa bagi tim.
Selanjutnya, Paul Parker berkomentar bahwa peran Marcus Rashford dalam tim seharusnya ditempatkan sebagai penyerang tengah atau sayap kanan, bukan sebagai sayap kiri seperti yang seringkali diplotkan.
Dia berpendapat bahwa penyerang internasional Inggris itu akan lebih efektif jika bermain di posisi yang lebih sentral, bersama dengan striker internasional Denmark, Rasmus Hojlund.
Paul Parker juga mencatat perbedaan antara Rashford dan pemain seperti Jack Grealish atau Phil Foden, yang menurutnya memiliki lebih banyak kualitas. Dia berpendapat bahwa Rashford harus memanfaatkan keahliannya di berbagai posisi yang dapat memberikan dampak lebih besar pada permainan tim.