Lolos Tahap Grup Liga Champions Hanya Formalitas Bagi Bayern Munchen

Gila Bola – Kita tidak mengharapkan adanya kejutan saat Bayern Munchen tandang ke FC Copenhagen pada matchday kedua Grup A Liga Champions pada Rabu dinihari (4/10). Die Roten selalu lolos dari tahap grup dalam 21 tahun terakhir.

Para pencetak gol Bayern dari matchday pertama, yaitu Harry KaneLeroy Sane, Serge Gnabry dan Mathys Tel akan berharap bisa melesakkan gol sebanyak-banyaknya dalam laga kedua grup di Denmark.

Kedua tim belum pernah bertemu satu sama lain, namun catatan masa lalu raksasa Jerman ini soal kemampuan lolos dari tahap grup sudah cukup untuk memperlihatkan betapa beratnya tugas tim Denmark tersebut.

Die Roten Selalu Lolos dari Tahap Grup Dalam 21 Tahun Terakhir 

Lolos ke tahap sistem gugur akan terlihat sebagai tugas rutin bagi juara Bundesliga tersebut. Dalam 21 tahun terakhir mereka selalu lolos dari tahap penyisihan grup.

Kapan terakhir kali mereka gagal lolos? Musim 2002/03 saat FCB hanya menduduki posisi keempat klasemen Grup 1G, kalah empat kali, yaitu dua kesempatan lawan Deportivo La Coruna dan dua kali lainnya kontra AC Milan.

Dua pertandingan lain lawan Lens yang seharusnya bisa dimenangkan malah berakhir imbang, menjadikan tim merah itu menduduki urutan terakhir grup.

Dalam tiga tahun terakhir, usai Die Roten menjadi juara Liga Champions 2020, mereka selalu mencapai tahap perempat final.

Meskipun itu terlihat sebagai hal yang biasa, tetapi konsistensi untuk selalu mencapai tahap delapan besar merupakan hal yang tidak bisa dicapai oleh sembarang tim. Jika tidak percaya, coba tanyakan itu pada Barcelona.

Apakah Bayern 100 Persen Pasti Menang Kontra Copenhagen?

Tidak ada jaminan 100 persen pasti menang. Dalam sejarah, pernah ada dua tim Denmark yang mencatatkan kemenangan atas Bayern, yakni Brøndby IF, dan B 1903.

Kekalahan tim merah lawan Brøndby terjadi pada laga penyisihan Grup D musim 1998/99 di tanah Denmark, dengan skor akhir 2-1.

Sedangkan kekalahan kontra B 1903 bahkan terasa lebih memilukan lagi dengan skor akhir 6-2, yang terjadi pada babak kedua kompetisi 1991/92.

Tiga gol Manchester United pada laga matchday pertama, dengan dua oleh Casemiro terjadi menit 88 dan 95, memperlihatkan bahwa lini belakang pasukan Thomas Tuchel itu masih bisa ditembus dengan kegigihan atau determinasi.