Pemain Aljazair Jadi Penentu Kemenangan Milan Atas Napoli, Tapi Cuma Satu Gol

Gila BolaAC Milan memenangkan laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Napoli, tapi keunggulan satu gol ini terlalu tipis dan bisa mengancam peluang lolos mereka saat leg kedua pekan depan.

Bek Milan Simon Kjaer akan menyesali kegagalannya mencetak gol pada masa injury time babak pertama setelah sundulannya hanya menerpa mistar gawang lawan, yang seharusnya bisa membawa skuad Stefano Pioli itu unggul dua gol, usai pemain Aljazair Ismael Bennacer mencetak gol pertama pada menit 39.

Apakah bisa kita bilang bahwa satu kaki Rossoneri sudah di babak empat besar? Sulit. Apalagi mengingat produktifitas gol Partenopei dan bahwa laga leg kedua akan dilangsungkan di Naples, Rabu 19 April. Selain fakta bahwa Victor Osimhen dan Giovanni Simeone sudah akan pulih pada saat itu.

Proses Terjadinya Gol Ismael Bennacer

Gol ke gawang Ale Meret ini merupakan sebuah gol hasil kerjasama yang sangat indah dari anak-anak Stefano Pioli.

Diawali dari Rafael Leao di sisi kanan kotak mengirim umpan silang melintasi beberapa pemain sekaligus ke sisi kiri kotak, melewati Brahim Diaz dan sampai ke Bennacer, yang tanpa pikir panjang menggunakan kaki kirinya untuk menembus gawang Napoli.

Para pemain Milan kemudian merayakan gol itu di sudut lapangan. Dengan angka harapan gol (xG) hanya berkisar 0,85, tidaklah mengherankan mereka sangat gembira bisa menjebol gawang Partenopei.

Milan Pilih Bertahan dan Mengamankan Keunggulan Satu GolĀ 

Babak sistem gugur Liga Champions bukan soal siapa menang tapi soal banyak-banyakan gol. Terutama sekali setelah aturan soal gol tandang dihapuskan.

Itu sebabnya keunggulan satu gol Rossoneri terasa tidak mengesankan, terutama setelah sebelumnya mereka berhasil menaklukkan pasukan Luciano Spalletti denganĀ  skor 4-0, 3 April lalu di stadion kebanggaan Napoli, Stadio Diego Maradona.

Tetapi Stefano Pioli memerintahkan anak buahnya untuk mundur bertahan, puas dengan penguasaan bola yang hanya 28 persen saja selama menit-menit pertama paruh kedua permainan, membiarkan Partenopei untuk menguasai 72% bola, melepaskan empat percobaan gol dan dua on target.

Situasi berubah menjadi lebih buruk setelah Andre Zambo Anguissa terkena dua kartu kuning dalam rentang empat menit, membuatnya akan absen untuk leg kedua di Naples.

Akibat keunggulan jumlah personel itulah Milan bisa kembali menekan lawan dan menaikkan komposisi penguasaan bola menjadi 45:55 pada menit-menit akhir, dengan tujuh berbanding enam percobaan gol dan satu berbanding tiga serangan tepat sasaran. Tetapi tidak ada gol tambahan.

Peluang Terjadinya Derby Milano di Semifinal Liga Champions

Jika Milan lolos dari teror Napoli pada leg kedua dan Inter berhasil mengatasi perlawanan Benfica pada leg kedua maka akan tercipta Derby Milano untuk babak semifinal Liga Champions.

Drawing soal siapa ketemu siapa untuk babak semifinal sudah dilakukan pada 17 Maret 2023, bersamaan dengan drawing perempat final, menegaskan bahwa pemenang dari Milan vs Napoli akan menjumpai pemenang Benfica vs Inter.

advertisement

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!