Rodri Frustrasi Usai Kontroversi Hasil Imbang Manchester City Kontra Copenhagen

Rodri berbicara setelah hasil imbang 0-0 Manchester City di kandang Copenhagen saat dia menyoroti kontroversi wasit dan VAR selama pertandingan itu.

Gelandang Manchester City Rodri mengaku dibuat frustrasi dan bingung oleh sejumlah kontroversi selama hasil imbang timnya melawan Copenhagen dengan skor imbang tanpa gol di matchday empat Grup G Liga Champions pada Selasa (11/10) malam WIB di Stadion Parken, seperti diberitakan via BT Sport.

The Citizens membuang peluang untuk mengunci puncak klasemen dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan laga imbang mereka melawan tim Denmark, tapi itu adalah pertandingan yang diwarnai sejumlah kontroversi.

Manchester City sebenarnya sempat membuka skor menit ke-10 melalui Rodri lewat tembakan setengah voli dari tepi kotak penalti, sayangnya bahwa gol tersebut harus dianulir wasit karena ada handball Riyad Mahrez selama proses gol itu tercipta, meski rekaman menunjukkan bahwa penyerang Aljazair itu berada dalam tekanan dua pemain lawan.

Sementara mantan bintang Leicester City itu melewatkan peluang dari titik putih, juara Premier League malah kemudian dipaksa bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-30 setelah bek sayap Sergio Gomez mendapat kartu merah karena dianggap melakukan pelanggaran yang mengganggu terciptanya gol Copenhagen oleh Arnar Haraldsson.

Awalnya wasit Artur Dias memberi isyarat play-ondan permainan terus dilanjutkan, tapi akhirnya merevisi keputusannya setelah melihat monitor VAR untuk kemudian mengganjar kartu merah langsung pada pemain berusia 22 tahun tersebut.

Kini berbicara kepada BT Sport usai pertandingan, Rodri mengaku frustrasi dan bingung oleh keputusan wasit dan VAR yang tiba-tiba menganulir golnya dengan klaim bahwa Riyad Mahrez melakukan handball.

Gelandang Spanyol itu mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah itu benar-benar handball dan apakah itu handball disengaja atau tidak saat dia juga dibuat bingung dengan keputusan wasit yang berubah pada Sergio Gomez yang awalnya menganggap play-on untuk kemudian berakhir dengan kartu merah.