Aneh, Diminati Banyak Klub Top Inggris, Bellingham Malah Mau Pilih Real Madrid

Jude Bellingham diperkirakan akan menjadi salah satu komoditi terpanas di jendela transfer musim panas mendatang dengan ada setidaknya lima klub yang siap bersaing untuk mendapatkan tanda tangannya.

Jelas bahwa Jude Bellingham telah dikenal sebagai talenta muda lini tengah paling cemerlang yang dimiliki Inggris saat ini, membuatnya banyak dikaitkan dengan minat dari klub-klub terbaik Premier League.

Liverpool telah menjadikannya sebagai target nomor satu untuk jendela transfer musim panas mendatang saat Jurgen Klopp perlu meregenerasi lini tengah timnya karena James Milner, Jordan Henderson, dan Thiago sudah menua, sementara kebugaran Naby Keita dan Alex Oxlade-Chamberlain terus bermasalah.

Tapi Manchester City juga siap bersaing untuk mempertemukan kembali Jude Bellingham dengan Erling Haaland, dengan Chelsea juga baru-baru ini dikabarkan sudah menyiapkan tawaran pembuka senilai Rp 1,2 Trilyun untuk melanjutkan ambisi mereka di bawah pemilik baru, Todd Boehly.

Tentu saja Manchester United tidak ketinggalan karena mereka sudah meminatinya sejak dia berusia 16 tahun di Birmingham, sayangnya Ole Gunnar Solskjaer gagal meyakinkannya dan melihat bintang remaja itu memilih untuk pindah ke Borussia Dortmund.

Hanya saja ada kabar buruk bagi klub-klub Premier League itu karena Sport Bild memberitakan bahwa Jude Bellingham justru lebih tertarik untuk pindah ke Real Madrid ketimbang kembali ke negaranya dan bermain di salah satu klub terbaik di Premier League.

Bahkan kabarnya bahwa raksasa ibukota Spanyol sudah meminta sang gelandang timnas Inggris itu untuk menolak kontrak barunya di Borussia Dortmund demi kepindahan ke Santiago Bernabeu pada musim panas 2023 mendatang.

Real Madrid masih senang dengan Luka Modric dan Toni Kroos, tapi usia tidak berbohong sehingga klub perlu terus mengusahakan regenerasi lini tengah mereka. Sementara Fede Valverde kerap dimainkan sebagai penyerang sayap kanan, penambahan Jude Bellingham akan bagus untuk melengkapi Aurelien Tchoameni dan Eduardo Camavinga yang kalah dalam hal kreativitas.