Gilabola.com – Luciano Spalletti memberikan pembelaan dan penjelasan setelah keluhan dari pihak timnas Ukraina atas ucapan selamat sang manajer timnas Italia kepada tim Rusia, Zenit St Petersburg.
Gli Azzurri, sebagai juara bertahan Euro, akan menghadapi laga penentuan melawan pasukan Serhiy Rebrov dengan hasil di pertandingan ini akan menentukan siapa yang berhak mengamankan tiket terakhir ke Jerman dari Grup C.
Kedua negara sama-sama mengoleksi 13 poin dari tujuh pertandingan, dan hanya runner up klasemen yang akan memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024 untuk mendampingi juara Grup C, timnas Inggris.
Nah, jelang pertandingan yang akan digelar di BayArena ini, karena timnas Ukraina tidak bisa menggelar pertandingan kandang di negara mereka, ada keluhan dari phak tuan rumah atas komentar Luciano Spalletti baru-baru ini.
Sang manajer timnas Italia sebelumnya memberikan ucapan selamat kepada Zenit St Petersburg yang menjuarai Liga Rusia, di tengah adanya perang antara negara tersebut dengan Ukraina.
Sekarang, diminta konfirmasi atas pernyataannya itu dalam konferensi persnya yang kami beritakan dari Tuttomercatoweb, Luciano Spalletti mengatakan bahwa itu karena dia memiliki kedekatan emosional dengan klub lamanya itu.
Dia mengatakan, “Di tim itu masih banyak pemain yang saya latih, pelatihnya adalah pesepakbola yang saya latih. Presiden pun sama seperti dulu. Saya mendapat ucapan selamat atas kemenangan scudetto saya, jadi saya hanya membalas ucapan selamat ketika mereka juara.”
Perlu dicatat bahwa sebelumnya Luciano Spalletti pernah melatih di Zenit St Petersburg dan setelah dia musim lalu membawa Napoli memenangkan Serie A, dia mendapatkan ucapan selamat dari klub lamanya.
Pelatih berusia 64 tahun itu kemudian menambahkan bahwa dia tidak setuju untuk mencampuradukkan gelar olahraga dengan urusan politik yang sekarang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Dia memberi ucapan selamat kepada Zenit murni karena masalah olahraga, dan karena dia punya hubungan masa lalu dengan klub itu, jadi tidak tepat kemudian mencampuradukkan ucapan selamatnya itu dengan masalah politik.
Luciano Spalletti kemudian menegaskan bahwa dia tidak pernah setuju dengan konflik apapun dan menentang perang dalam bentuk apapun, mengatakan bahwa Italia juga ikut merasakan penderitaan atas perang yang terjadi pada kedua negara tersebut.
Namun sekali lagi dia menegaskan bahwa ucapan selamatnya tidak boleh dikaitkan dengan urusan politik, mengatakan bahwa pihaknya dekat dengan keluarga semua orang yang menderita dan selalu ingin hidup dalam damai.