Gilabola.com – Kasus Yanis Issoufou sudah dengar? Perancis terancam gugur di tengah jalan kompetisi Piala Dunia U17 setelah terungkap bahwa ada satu pemain mereka yang pernah membela tim Niger U17, lalu kini turun membela Les Bleus.
Muncul gosip bahwa Perancis akan dicoret dari kompetisi Piala Dunia U17 di Indonesia ini gara-gara kesalahannya menurunkan pemain negara lain sebagai anggota skuadnya. Konon, jatahnya di perempat final kompetisi Piala Dunia akan diberikan kepada tim lain, dalam hal ini Senegal, yang baru saja dikalahkannya dengan adu penalti di 16 besar.
Tetapi, apakah semudah itu? Media massa sih senang banget jika ada drama di tengah kompetisi sekelas Piala Dunia. Ada banyak bahan berita, bro. Tetapi FIFA dikenal memiliki reputasi yang sangat jauh dari ratu sinetron.
Otoritas sepak bola dunia itu tidak suka ada kejutan di tengah kompetisi karena akan berdampak buruk bagi citra mereka, buruk bagi sponsor, dan jelek pula efeknya untuk siaran televisi karena harus penjadwalan ulang dan seterusnya.
Kami akan sajikan sejumlah alasan mengapa kasus Yanis Issoufou akan diabaikan oleh FIFA, Perancis akan diizinkan bertarung di perempat final, semifinal dan final. Kalau lolos. Kompetisi akan berjalan mulus sampai akhir.
Sudah Pernah Ada Preseden Kasus Byron Castillo
Yanis Issoufou bukan kasus pertama. Sebelum Piala Dunia 2022 lalu, lupa kapan persisnya, tapi sekitar tiga atau empat bulan sebelum kompetisi di Qatar itu dimulai, muncul gugatan dari PSSI-nya Chile untuk pemain No 6 dari skuad Ekuador, Byron Castillo yang dituding lahir di Kolombia sehingga seharusnya tidak bisa mewakili El Tri.
Modus dari Chile sudah kelihatan sejak awal. Sebab di papan klasemen Conmebol waktu itu, Chile menduduki peringkat berikutnya setelah Ekuador. Tujuan gugatan itu jelas. Kalau Ekuador didiskualifikasi oleh FIFA dan batal berangkat ke Qatar maka Chile akan menggantikannya.
Nggak terjadi tuh. FIFA bersikukuh pada keputusannya mengirim El Tri ke putaran final Piala Dunia 2022, dan baru menjatuhkan hukuman bagi negara itu saat dimulainya kualifikasi Conmebol untuk Piala Dunia 2026. Ekuador terkena hukuman pengurangan tiga poin.
Kekacauan di Piala Dunia U17, Kalau Perancis Didiskualifikasi, Siapa Gantinya?
Di sinilah letak argumentasi bahwa FIFA kemungkinan besar tidak akan mengambil tindakan apa pun untuk kesalahan staf timnas U17 Perancis menurunkan Yanis Issoufou dalam tiga laga grup.
Terlalu besar risiko yang akan dihadapi oleh otoritas sepak bola dunia itu jika mengambil keputusan drastis di tengah kompetisi yang tengah berjalan saat ini. Paling-paling keputusan yang diambil sama seperti dalam kasus Ekuador, timnas U17 Perancis terkena pengurangan poin dalam kompetisi mereka berikutnya.
Pertandingan Piala Dunia U17 di Indonesia ini sudah menyelesaikan babak 16 besar, lalu akan memasuk perempat final dalam waktu 24 jam lagi. Jika Les Bleus dianggap curang dan kemudian didiskualifikasi, siapa yang akan menggantikannya?
Apakah itu Senegal yang dikalahkannya di 16 besar? Atau Burkina Faso, tim yang menduduki urutan ketiga Grup E?
Jika Senegal yang menggantikan Perancis, Burkina Faso pasti memprotes, mengatakan mereka lebih berhak naik ke posisi kedua Grup E dan Amerika Serikat dengan poin 6 naik ke urutan pertama grup.
Nah, jika USMNT naik ke urutan pertama Grup E, berarti mereka lah seharusnya yang melawan Senegal di babak 16 besar, sedangkan Burkina Faso naik ke posisi kedua dan melawan Jerman, yang tadinya diisi Amerika Serikat.
Sampai di sini saja sudah ketahuan ada berapa banyak kekacauan. Ada berapa pertandingan yang harus dijadwalkan ulang. Siapa yang mau bayarin tambahan biaya sewa stadion? Juga semua air time yang harus dibayarkan ke broadcaster resmi turnamen, yang suka memblokir cuplikan-cuplikan pertandingan di Twitter.
Biaya hotel akibat ada penundaan dan penambahan pertandingan tambahan siapa yang bayar? Lalu semua pertandingan perempat final yang terkait harus dimundurkan karena menunggu hasil USMNT vs Senegal dan Jerman vs Burkina Faso.
Jadi, yah FIFA kemungkinan besar akan pilih diam saja. Terlalu banyak drama. Bagus buat bisnis media massa, jelek buat sisanya. Nanti setelah turnamen selesai barulah ini dirapatin dan sanksi dijatuhkan ke timnas U17 Perancis.