Sementara banyak perubahan terjadi di berbagai klub, namun yang paling mencengangkan mungkin adalah bangkitnya FC Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick.
Meskipun Blaugrana menghadapi masalah dengan neraca keuangan mereka, menghadapi kesulitan untuk mendaftarkan pemain baru mereka, dan juga gagal mendapatkan target utama mereka, namun era Hansi Flick bersama Barcelona berjalan mulus dengan sempurna.
Barca memenangkan semua empat pertandingan awal La Liga mereka, unggul empat poin atas rival berat mereka Real Madrid.
Berikut adalah apa yang telah kami pelajari tentang Barcelona era Hansi Flick dalam beberapa pekan pertama Liga Spanyol musim 2024/2025.
Barcelona 4 Kali Main, 4 Kali Menang, Total 13 Gol!
Di bawah kendali pelatih baru Hansi Flick, Barcelona tampil luar biasa. Empat pertandingan pertama di La Liga 2024/2025 semuanya berhasil mereka menangkan.
Barcelona memenangkan tiga laga pertama di Liga Spanyol dengan skor identik 2-1, melawan Valencia, Athletic Bilbao, dan Rayo Vallecano. Pada laga keempat melawan Real Valladolid, mereka menang telak dengan skor 7-0.
Barcelona sudah mencetak total 13 gol, sementara gawang mereka kebobolan tiga gol. Start sempurna ini menempatkan mereka di puncak klasemen sementara.
Pekan berikutnya, Barcelona akan bermain tandang menghadapi Girona pada 15 September 2024.
Rencana Hansi Flick Berjalan Mulus untuk Robert Lewandowski
Rencana besar Hansi Flick untuk Robert Lewandowski tampaknya berjalan dengan sempurna.
Setelah mengakhiri musim 2023/24 yang mengecewakan, banyak pertanyaan yang muncul mengenai manajemen klub. Namun, dengan empat kemenangan beruntun dan memimpin klasemen La Liga, klub Blaugrana telah kembali bangkit.
Dengan kontribusi signifikan dari pemain muda seperti Yamal dan Pedri serta pemain berpengalaman seperti Lewandowski dan Raphinha di bawah asuhan Flick, Barca tampaknya telah menemukan performa terbaik mereka kembali.
Namun, pujian besar patut diberikan kepada Hansi Flick, yang mampu mengubah skuad yang tidak stabil menjadi tim yang penuh pemenang.
Selain mentalitas Jerman-nya, yang membedakannya adalah kemampuannya dalam mengelola setiap pemain sesuai kebutuhan.
Di awal pra-musim, ia berhasil memulihkan pemain muda seperti Balde dan Ansu Fati, dan sekarang Flick tampaknya melakukan hal yang sama untuk Robert Lewandowski.
Salah satu alasan utama yang membantu Lewandowski menemukan kembali performa terbaiknya adalah rencana Flick.
Rencana Flick untuk Lewandowski sederhana, yakni menjaganya tetap segar semaksimal mungkin. Contoh terbaru dari metodologi ini terlihat ketika Lewandowski ditarik keluar sekitar 20 menit sebelum akhir pertandingan melawan Valladolid.
Strategi ini tidak hanya membantu striker Polandia itu mendapatkan kembali performa apiknya seperti di Bayern, tetapi reuni dengan Flick juga memberikan dampak positif lainnya.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Lewandowski mengungkapkan bahwa ia siap memberikan segalanya musim ini.
Dalam kata-katanya, “Saya sedikit mengubah mentalitas saya musim ini karena saya masih berusaha mendapatkan kembali kekuatan saya, yang sebagian hilang musim lalu. Saya akan memberikan segalanya musim ini.”
Punya Raphinha, Barca Tidak Butuh Nico Williams
Setelah musim panas penuh upaya mengejar Nico Williams, Barcelona akhirnya gagal mendapatkan target nomor satu mereka dan harus puas dengan Raphinha di sayap kiri.
Dan mengingat fakta bahwa “opsi sementara” ini sudah mencetak tiga gol dan dua assist di La Liga 2024/25, sepertinya tidak banyak fans Barca yang kecewa karena gagal mendatangkan Williams.
Raphinha bermain seperti seseorang yang ingin membuktikan sesuatu saat ini, dan dia benar-benar membuktikannya.
Jika dia terus dalam performa bagus ini, La Blaugrana mungkin tidak perlu kembali mengejar Williams pada Januari mendatang.
Lamine Yamal Memang Kelas Dunia!
Baiklah, mungkin kita tidak “belajar” hal ini pada Agustus 2024, kita sudah mengetahui ini beberapa bulan yang lalu… tapi tetap saja, saat menilai performa Barca, Lamine Yamal selalu layak mendapat perhatian.
Seperti yang diharapkan, pemain berusia 17 tahun ini membawa penampilan gemilangnya di Euro 2024 ke sepak bola klub, menjadi pencipta utama Barca dari sayap kanan.
Empat assist dalam empat pertandingan adalah yang terbaik di La Liga, dan dia kemungkinan akan menambah setidaknya 20 assist lagi di akhir musim. Dia memang sehebat itu.
Jika Dani Olmo Tetap Fit, Barca Bisa Juara La Liga
Banyak yang heran ketika Barcelona mendatangkan Dani Olmo, bukan karena kemampuannya, tetapi catatan cederanya yang cukup buruk.
Menambahkan seorang gelandang yang sudah absen dalam 49 pertandingan karena cedera dalam dua musim terakhir ke lini tengah yang sudah termasuk Pedri, Gavi, dan Frenkie De Jong – dua di antaranya saat ini cedera, yang lainnya sering cedera – tampak seperti langkah yang aneh.
Namun, saat fit, tidak ada yang meragukan bahwa Dani Olmo bisa menjadi pembeda bagi La Blaugrana.
Seperti yang terlihat dalam beberapa minggu pertama kariernya di Barca, jika klub bisa menjaga Olmo tetap fit, dia bisa membantu mengantarkan mereka meraih gelar La Liga pada Mei mendatang.
Usai Raphinha, Berikutnya Penerus Lionel Messi
Setelah sukses menyulap Lewandowski, Lamine Yamal, Dani Olmo, dan juga Raphinha, Hansi Flick juga berencana melakukan hal serupa kepada penerus Lionel Messi di Barcelona.
Raphinha bahkan mengalami peningkatan paling pesat di antara pemain Barcelona lainnya.
Peran baru yang dijalani Raphinha diyakini menjadi penyebabnya. Dia beralih posisi dari winger kiri menjadi pemain nomor 10, peran yang sebelumnya sangat asing bagi pemain asal Brasil itu.
Keberhasilan Raphinha dalam menjalani peran baru tersebut bisa dilihat dari statistiknya. Dalam empat laga yang sudah dimainkan, Raphinha mencetak tiga gol dan memberikan dua assist.
Setelah berhasil mengoptimalkan Raphinha, Flick berencana melakukan hal serupa kepada Ansu Fati. Seperti diketahui, Ansu Fati awalnya dianggap sebagai pemain masa depan Barcelona dan langsung diberi kepercayaan untuk mengenakan nomor punggung 10 setelah kepergian Lionel Messi.
Namun, performanya terus menurun setelah mengalami beberapa cedera. Musim lalu, pemain berusia 21 tahun itu bahkan harus menjalani masa peminjaman di Brighton & Hove Albion karena tidak masuk dalam rencana Xavi Hernandez, pelatih Barca waktu itu.
Kini, Ansu Fati telah kembali ke Barcelona dan Flick siap membantu memulihkan performanya. Sama seperti Raphinha, Fati juga berposisi asli sebagai penyerang sayap kiri. Flick berencana mengubah posisi Fati menjadi penyerang tengah atau false nine, sebagai pelapis utama Robert Lewandowski setelah kepergian Vitor Roque dan Marc Guiu musim panas ini.
Peran tersebut akan dicoba oleh Ansu Fati setelah dia pulih dari cedera kaki.
Pada akhirnya, Barcelona tentu saja terlihat sangat bagus saat ini, dan dengan pemain-pemain kunci yang masih belum pulih dari cedera, mereka perlu memanfaatkan situasi di Real Madrid yang kurang berjalan mulus.