Gila Bola – Chelsea dibuat gigit jari dalam upaya mereka untuk mendapatkan banyak uang dari penjualan Kai Havertz karena satu-satunya peminat penyerang tersebut kini sudah mundur dari perburuan.
Striker internasional Jerman itu santer dikaitkan dengan minat dari raksasa ibukota Spanyol sebagai calon pengganti Karim Benzema, yang telah memutuskan pindah ke Arab Saudi dan bergabung dengan Al-Ittihad.
Kai Havertz juga dikabarkan terbuka pada kesempatan untuk bisa bermain bagi Real Madrid setelah dia menjalani musim yang mengecewakan di Chelsea pada musim lalu dengan hanya tujuh gol di Premier League.
Harga Kemahalan
Namun sekarang Fabrizio Romano telah memberitakan bahwa Real Madrid tidak lagi tertarik untuk mengontrak Kai Havertz sebagai penyerang baru karena harganya yang dianggap terlalu mahal.
Chelsea meminta bayaran mencapai Rp 960 Milyar untuk penyerang berusia 23 tahun plus bonus, namun raksasa ibukota Spanyol tidak berniat untuk membayar harga semahal itu bagi bintang internasional Jerman.
Kai Havertz memang dihargai oleh dewan Real Madrid dan manajer Carlo Ancelotti, tetapi mereka tidak ada rencana untuk menghabiskan uang sebanyak itu untuk mengontrak striker Chelsea.
Harap Lebih Banyak Peminat
Dalam laporannya lebih lanjut, Fabrizio Romano mengungkapkan bahwa situasi Kai Havertz akan dibahas dalam beberapa hari ke depan dengan Chelsea berharap akan ada lebih banyak pelamar untuk striker mereka.
Namun dengan harga mencapai Rp 960 Milyar belum termasuk bonus, tampaknya akan sulit untuk menemukan pelamar bagi pemain berusia 23 tahun, yang nilai pasarnya anjlok setelah musim yang mengecewakan bersama raksasa London Barat.
Memang Kai Havertz dulu dibeli Chelsea dengan harga yang sangat mahal dari Bayer Leverkusen pada 2020 lalu senilai Rp 1,4 Trilyun, tapi harga pasarnya sekarang sudah berkurang jauh dengan hanya Rp 1 Trilyun karena performanya yang merosot.
Pahlawan Mengecewakan
Sebenarnya Kai Havertz akan tetap dikenang sebagai pahlawan bagi fans Chelsea karena gol tunggalnya di final Liga Champions tahun 2021 melawan Manchester City memberi gelar kedua bagi klub di turnamen tersebut.
Namun secara keseluruhan, itu adalah kinerja yang jauh dari ekspektasi bagi penyerang internasional Jerman, yang hanya mencetak tujuh gol dalam 35 penampilannya di Premier League musim ini.
Tapi itu juga mungkin karena Chelsea salah dalam menggunakan Kai Havertz, banyak memainkannya sebagai penyerang tengah meski dia sejatinya tipe gelandang serang No.10.