Gelandang Barcelona, Ilkay Gundogan, mengatakan timnya telah “membuang” kesempatan untuk mencapai semifinal Liga Champions.
Tim Catalan itu unggul agregat 4-2 atas Paris Saint-Germain setelah gol cepat Raphinha di markas sementara mereka, Estadi Olimpic Lluis Companys. Namun, kartu merah Ronald Araujo menjadi titik balik kebangkitan dramatis tim Prancis tersebut.
Gol Ousmane Dembele dan Vitinha disusul brace Kylian Mbappe memastikan kemenangan agregat 6-4 untuk Luis Enrique untuk mengalahkan mantan klub asuhannya tersebut.
Cara Barcelona menyerah membuat Gundogan tidak mampu untuk menahan kekesalannya.
“Saya kecewa,” kata mantan pemain Manchester City itu. “Jujur saja, sangat kecewa karena kami berada dalam posisi yang bagus.”
“Bukan hanya setelah leg pertama, tetapi juga setelah gol pertama yang kami cetak. Semuanya ada di tangan kami dan kami justeru membuangnya dengan cara yang paling sederhana. Kami seperti memberikannya kepada Paris Saint-Germain dan itu bagian yang paling mengecewakan.”
Gundogan kemudian melontarkan kritik spesifik kepada Ronald Araujo, yang diganjar kartu merah pada menit ke-29 setelah melanggar Bradley Barcola di luar kotak penalti untuk menggagalkan peluang mencetak gol pemain depan PSG tersebut. Gundogan berpendapat bahwa Araujo seharusnya membiarkan peluang itu terjadi daripada mengambil keputusan ceroboh.
“Jika dia melanggarnya, ya itu kartu merah,” lanjut pemain Jerman itu. “Saya belum melihat tayangan ulang, saya tidak tahu. Mungkin kalian tahu lebih baik dari saya.”
“Sulit untuk dikatakan. Anda tahu, dalam momen krusial seperti ini Anda harus yakin untuk mendapatkan bola. Jika tidak, dan sekali lagi saya tidak tahu apakah dia menyentuh bola atau tidak, Anda lebih baik menghindar.”
“Saya lebih baik kebobolan gol atau memberikan striker situasi 1 lawan 1 dengan kiper. Meskipun, bola itu diumpan cukup jauh ke depan jadi saya tidak tahu apakah dia bisa mencapai bola itu. Tapi, mungkin biarkan kiper kami melakukan penyelamatan atau bahkan kebobolan karena bermain dengan kekurangan pemain sejak dini akan merusak permainan Anda.”
Ini bukan pertama kalinya Gundogan mengkritik rekan setimnya di Barcelona.
Setelah kalah 2-1 dari Real Madrid di El Clasico kandang pada bulan Oktober, Gundogan merasa bahwa kekalahan dari rival berat mereka itu tidak cukup membuat beberapa rekan setimnya merasa sedih.
“Orang-orang kecewa, tapi terutama setelah pertandingan seperti itu, pertandingan besar dan hasil seperti itu, saya berharap ada lebih banyak frustrasi, lebih banyak kemarahan, lebih banyak kekecewaan,” katanya.
“Mereka harus lebih emosional, terutama saat kalah. Ketika Anda tahu Anda bisa tampil lebih baik dan Anda melakukannya dengan lebih baik dalam situasi tertentu dan Anda tidak bereaksi dan itu terbawa ke lapangan pada akhirnya.”
“Saya tidak datang ke sini untuk kalah dalam pertandingan seperti ini.”