Gila Bola – Barcelona telah memutuskan untuk memecat manajer mereka, Xavi Hernandez, dan mengumumkan bahwa mantan bos Bayern Munchen, Hansi Flick, akan menggantikannya.
Keputusan ini datang hanya beberapa hari sebelum pertandingan terakhir mereka di La Liga melawan Sevilla, sebuah keputusan yang mengejutkan setelah baru-baru ini Xavi diminta bertahan setelah sempat menyatakan mundur di awal tahun ini.
Xavi Hernandez, yang terikat kontrak hingga 2025, diberitahu tentang pemecatannya dalam pertemuan dengan presiden klub Joan Laporta dan direktur olahraga Deco pada hari Jumat.
Pelatih berusia 44 tahun ini sempat mengumumkan pada bulan Januari bahwa ia berencana meninggalkan Barcelona, namun berhasil dibujuk oleh Laporta untuk tetap bertahan pada bulan April.
Namun, komentar terbaru dari Xavi mengenai kesulitan keuangan klub dikabarkan telah membuat marah Laporta. Barcelona menyatakan bahwa mereka ingin berterima kasih kepada Xavi atas kontribusinya sebagai pelatih sejak mengambil alih pada tahun 2021.
Barcelona berhasil finis di posisi kedua di La Liga musim ini, tetapi pernyataan yang dirilis di situs resmi klub pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa Xavi tidak akan melanjutkan tugasnya sebagai pelatih kepala untuk musim 2024/2025.
Pertemuan tersebut berlangsung di Ciutat Esportiva Joan Gamper dan dihadiri oleh wakil presiden olahraga Rafa Yuste, direktur olahraga Deco, serta asisten Xavi, Oscar Hernández dan Sergio Alegre.
Klub mengucapkan terima kasih kepada Xavi atas pekerjaannya sebagai pelatih, menambahkan bahwa kariernya sebagai pemain dan kapten tim sangat tidak tertandingi.
Mereka juga mendoakan yang terbaik untuk masa depannya. Selama masa jabatannya, Xavi telah memimpin Barcelona dalam 142 pertandingan dan memenangkan 89 di antaranya, memberikan persentase kemenangan sebesar 62,7 persen.
Hansi Flick, yang sebelumnya melatih Bayern Munchen dan tim nasional Jerman, diberitakan akan menjadi pengganti Xavi. Selama bertugas, Xavi telah membantu mengembangkan bakat-bakat muda seperti Gavi, Lamine Yamal, dan Fermin Lopez.
Pemecatan Xavi terjadi hanya 30 hari setelah dia mengungkapkan niatnya untuk bertahan musim depan. Sebelumnya, pada bulan Januari, Xavi menyatakan rencananya untuk mundur setelah kalah 5-3 dari Villarreal. Namun, setelah berbicara dengan Laporta dan Deco, dia berubah pikiran dan memutuskan untuk tetap bertahan.
Meskipun demikian, hubungan Xavi dengan Laporta memburuk akibat komentar yang dibuatnya tentang situasi keuangan klub dan peluang gelar La Liga untuk musim depan. Laporta, yang kesal dengan komentar tersebut, akhirnya memutuskan untuk memecat Xavi.
Keputusan ini menambah babak baru dalam saga manajemen Barcelona yang penuh drama. Klub tersebut telah mengalami banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari krisis keuangan hingga dugaan suap kepada ketua wasit. Di bawah Xavi, Barcelona sempat membawa kembali masa-masa indah dengan memenangkan gelar La Liga musim lalu.
Namun, meskipun Xavi berulang kali menyatakan komitmennya untuk bertahan, keputusan Laporta dan Deco untuk memecatnya menunjukkan bahwa hubungan mereka tidak bisa dipertahankan. Dengan pengumuman pemecatan ini, tekanan kini beralih kepada Hansi Flick untuk memulihkan ketertiban dan membawa Barcelona kembali ke jalur kemenangan.