10 Gelandang Terkenal yang Menjadi Pelatih Sepak Bola Setelah Pensiun

Sepak bola adalah olahraga yang penuh dengan perjalanan karier yang menarik. Pemain yang sukses di lapangan hijau sering kali mencari jalur baru setelah pensiun untuk tetap terlibat dalam dunia sepak bola.

Salah satu peran yang banyak dipilih oleh mantan pemain adalah menjadi pelatih. Kali ini kita akan membahas delapan gelandang terkenal yang mengambil langkah ini dan mencapai kesuksesan sebagai pelatih sepak bola setelah menggantung sepatu.

Berikut ini adalah delapan gelandang hebat terkenal yang memilih karir sebagai pelatih usai berhenti menjadi pemain sepak bola:

1. Pep Guardiola

Pep Guardiola

Pep Guardiola adalah salah satu nama terbesar dalam dunia sepak bola sebagai pemain dan pelatih. Sebagai mantan gelandang Barcelona, Guardiola membantu timnya meraih banyak kesuksesan pada tahun 1990-an. Namun, pencapaiannya yang paling cemerlang datang sebagai pelatih.

Setelah pensiun sebagai pemain, Guardiola melatih Barcelona dan membawa klub tersebut ke puncak sepak bola dunia. Dia memenangkan tiga gelar Liga Champions dengan Barcelona dan membangun sebuah tim yang dikenal dengan gaya permainan tiki-taka yang indah. Kemudian, dia pindah ke Manchester City, di mana dia juga meraih banyak gelar domestik.

2. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo

Pirlo dikenal sebagai gelandang bertahan dan sepanjang kariernya sebagai seorang pemain bola ia telah bermain untuk klub seperti Brescia, Inter, Reggina, AC Milan, Juventus dan New York City di Amerika. Dari enam tim itu, Pirlo sudah tampil 756 laga dengan mencetak 73 gol dan ia memutuskan pensiun pada tahun 2018.

Nama Andrea Pirlo bisa dikatakan sebagai seorang pendatang baru sebagai juru racik. Pirlo datang melatih Juventus U23 dengan didampingi Robert Baronio sebagai asistennya. Kembalinya Pirlo ke Turin menjadi langkah awal baginya untuk menangani tim senior Juventus yang dipercayakan kepadanya hanya semusim di 2020/2021. Pirlo sempat menjadi pelatih klub Fatih Karagumruk di musim 2022/2023.

Dan Andrea Pirlo didapuk menjadi pelatih Sampdoria sejak 2023, namun ia dianggap gagal mendongkrak Sampdoria di Serie B dan justru terbenam di papan bawah klasemen. Eks pelatih Juventus itu terancam didepak dari jabatannya.

3. Zinedine Zidane

Zinedine Zidane

Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, Zinedine Zidane telah sukses bersama Real Madrid sebagai pemain. Trofi seperti Liga Champions, La Liga, Supercopa de Espana, UEFA Super Cup serta Intercontinental Cup sudah berhasil ia kumpulkan di lemari pialanya. Setelahnya Zidane memutuskan pensiun pada tahun 2006 dan sempat menjadi penasihat untuk Presiden Real Madrid Florentino Perez.

Pria asal Prancis dipercaya sebagai asisten pelatih musim 2013/2014 di bawah Carlo Ancelotti. Musim berikutnya, Zidane sebagai asisten pelatih dan merangkap pelatih kepala Real Madrid Castilla.

Usai itu, Zidane dipercayakan menjadi pelatih Real Madrid sejak musim 2015/2016 dan sempat meninggalkan Real Madrid sebelum kembali lagi pada Maret 2019. Kontraknya berakhir pada tahun 2022. Sedangkan untuk prestasinya sebagai seorang pelatih, Zidane mempersembahkan 3 gelar Liga Champions, 1 trofi La Liga, 2 Piala Super Spanyol, 2 kali menjuarai UEFA Super Cup dan 2 gelar Piala Dunia Antarklub.

4. Xavi Hernandez

Xavi Hernandez

Berbeda dengan tiga nama sebelumnya, Xavi Hernandez menghabiskan kariernya sebagai pemain gelAndang tengah dengan dua klub masing-masing Barcelona dan klub asal Qatar, Al Sadd. Total ia sudah memainkan 945 pertandingan dengan 113 gol.

Usai pensiun dari lapangan hijau, Xavi langsung mendapatkan kepercayaan menjadi juru taktik Al Sadd dan dua trofi seperti Qatari Super Cup 2019 dan Qatar Cup 2020 ia sudah persembahkan. Xavi mempunyai kontrak bersama Al Sadd hingga Juni 2021 dan kemudiania kembali ke klub sepak bola yang telah membesarkan namanya, Barcelona. Bersama Blaugrana Xavi Hernandez meraih kesuksesan dengan mengantarkan klub Catalan tersebut meraih gelar juara Liga Spanyol musim 2022/2023.

5. Steven Gerrard

Steven Gerrard

Semasa aktif bermain sepak bola Steven Gerrard hanya memperkuat dua klub: Liverpool dan LA Galaxy. Usai bermain selama dua tahun di Amerika Serikat, ia memutuskan pensiun pada tahun 2017. Tak lama setelah Gerrard gantung sepatu, ia mendapatkan kepercayaan menjadi pelatih junior Liverpool. Kemudian ia diangkat sebagai juru taktik Liverpool U-18.

Dua bulan berikutnya ia sempat menjadi pelatih kepala Liverpool untuk waktu yang sangat singkat. Gerrard kemudian meninggalkan klub asal Merseyside dan memilih melanjutkan karier kepelatihan bersama klub asal Skotlandia, Rangers FC tahun 2018 dan mendapatkan kontrak hingga tahun 2024 di Ibrox Stadium. Namun pada musim 2021/2022 ia memutuskan kembali ke kancah Liga Inggris dan menjadi pelatih Aston Villa.

Sempat menganggur sebentar setelah dari Villa, Steven Gerrard diboyong oleh klub kaya raya dari Arab, Al-Ettifaq pada 2023, dan membujuk sejumlah pemain Liverpool untuk ikut membela tim barunya di Liga Pro Saudi dengan iming-iming gaji yang super besar.

6. Ryan Giggs

Steven Gerrard

Buat para penggemar Manchester United sudah pasti sangat mengenali sosok Ryan Giggs. Sepanjang kariernya ia bermain sebagai gelandang dan menghabiskannya seluruh karir bolanya sebagai one-man club di Old Trafford.

Sebagai pemain ia memenangkan trofi Premier League, FA Cup, Piala Liga, FA Community Shield, Liga Champions, UEFA Super Cup, Intercontinental Cup dan Piala Dunia Antar Klub. Giggs lalu mendapatkan kepercayaan menjadi asisten pelatih Manchester United David Moyes.

Setelah Moyes terdepak Giggs sempat ditunjuk menjadi pelatih sementara. Namun tak lama, lantaran Manchester United memutuskan untuk mengikat Louis van Gaal dan Giggs kembali menjadi asisten pelatih juru taktik asal Belanda itu.

Mempunyai ilmu yang cukup dan sempat menjadi analis pertandingan, Giggs resmi menukangi Timnas Wales pada Januari 2018 dan mempunyai kontrak hingga tahun 2022. Kini, Ryan Giggs lebih fokus pada klub miliknya, Salford City yang berkompetisi di kasta keempat Liga Inggris.

7. Frank Lampard

Frank Lampard

Sepanjang kariernya Frank Lampard pernah bermain untuk West Ham United, Swansea City, Chelsea, Manchester City dan New York City. Namun dari sekian klub yang penah dia bela, namanya dikenal para pecinta sepak bola sebagai seorang gelandang tengah Chelsea.

Setelah Lampard memutuskan pensiun tahun 2017, Lampard kembali melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Di mana ia memulainya dengan menjadi pelatih tim junior Chelsea. Selanjutnya, dengan lisensi kepelatihan UEFA A Lampard melatih Derby County.

Dengan pengalamannya bersama Derby County, Chelsea mengikat Lampard pada Juli 2019 hingga 2022. Musim pertamanya bersama klub asal London Barat bisa bilang kepelatihan Lampard lumayan mengesankan, namun ia hanya semusim karena akhirnya dianggap gagal mendongkrak prestasi Chelsea. Sempat semusim melatih Everton pada 2022/2023, Frank Lampard kini adalah manajer pelaksana di Chelsea.

8. Ole Gunnar Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer adalah mantan pemain Manchester United yang dikenal dengan julukan “Super Sub” karena kemampuannya mencetak gol penting sebagai pemain pengganti.

Setelah pensiun sebagai pemain, Solskjaer menjadi pelatih Manchester United. Meskipun dia menghadapi tekanan besar sebagai pelatih klub yang begitu bersejarah, dia telah berhasil membawa timnya meraih beberapa prestasi yang mengesankan.

9. Diego Simeone

Diego Simeone

Diego Simeone adalah seorang pemain yang tangguh selama karier bermainnya, dan dia dikenal sebagai gelandang bertahan yang kuat. Setelah pensiun sebagai pemain, Simeone menjadi pelatih dan telah membangun Atletico Madrid menjadi salah satu tim top di Spanyol dan Eropa. Dia memenangkan Liga Champions bersama Atletico dan memimpin timnya dalam berbagai pertandingan besar.

10. Mikel Arteta

Mikel Arteta

Terakhir ada nama Mikel Arteta. Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, pria asal Spanyol itu pernah berpetualang dengan sejumlah klub semisal Barcelona, PSG, Rangers, Real Sociedad, Everton dan Arsenal. Di klub terakhir ia memutuskan gantung sepatu di tahun 2016 usai meraih dua gelar FA Cup dan FA Community Shield. Setelahnya, barulah Arteta memulai karier kepelatihannya sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City.

Dengan modal berguru bersama Guardiola, Mikel Arteta mendapatkan kepercayaan penuh menjadi pelatih Arsenal pada Desember 2019 untuk menggantikan Unai Emery, dan berhasil membawa The Gunners kembali ke puncak kejayaan mereka.

Keberhasilan para gelandang terkenal ini sebagai pelatih adalah bukti bahwa kemampuan dan pengalaman mereka di lapangan hijau tidak hilang setelah pensiun. Mereka telah menciptakan jejak prestasi yang mengesankan dalam peran baru mereka sebagai pelatih. Selain itu, mereka juga menjadi inspirasi bagi generasi muda pemain yang bermimpi untuk mengikuti jejak mereka dalam dunia sepak bola.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!