Liga Inggris Belum Dimulai, David Moyes Sudah Terancam Dipecat West Ham United

Gila Bola – Hanya berselang 57 hari sejak memberi trofi Eropa pertama bagi West Ham United dalam 24 tahun terakhir, David Moyes terancam dipecat klub London itu. Tetapi, apa alasannya?

Sebuah konflik berkembang di dalam tubuh klub London itu yang berkisar pada kebijakan transfer. Ada pertentangan antara Moyes dan para petinggi klub soal siapa yang seharusnya mereka rekrut untuk musim baru Liga Inggris 2023/24.

Uang 2 Triliun rupiah lebih hasil penjualan pemain bintangnya, Declan Rice, belum dibelanjakan sama sekali dan mengendap di bank. The Hammers dengan demikian menjadi satu-satunya klub Liga Inggris yang belum mendatangkan pemain sama sekali untuk musim baru ini.

Apa yang Menjadi Konflik David Moyes dan Petinggi Klub?

Sang pelatih ingin mendatangkan sejumlah pemain yang berpengalaman di Liga Inggris, yang berarti membajak pemain dari klub Premier League lainnya. Atau setidaknya dari tim bekas divisi teratas itu yang baru saja terdegradasi.

Keinginan Moyes ini ditentang oleh dua petinggi klub, yaitu direktur teknik klub yang baru saja datang Tim Steidten, serta pemilik klub David Sullivan. Mereka menilai pembelian pemain dari sesama tim Liga Inggris berharga sangat mahal, tidak masuk akal, sementara ada opsi mendatangkan pemain yang lebih murah dari liga-liga lain di Eropa, seperti Ukraina, Portugal, Belgia, Belanda dan Perancis.

Rumor transfer terbaru dari The Hammers adalah mendatangkan James Ward-Prowse dari Southampton, yang terdegradasi ke Championship. Tetapi klub London itu mundur teratur setelah mendengar harga jualnya yang dipasang di kisaran 30 juta pound, setara 454 Miliar rupiah. Terlalu mahal untuk ukuran West Ham.

Ini Bukan Konflik Pertama Moyes dan Petinggi West Ham

Klub London itu sepertinya tidak pernah belajar dari sejarah. Pada masa lalu mereka pernah tidak memperpanjang kontrak sang pelatih Skotlandia, sebelum akhirnya mengemis-ngemis meminta dia kembali setelah tim itu terancam degradasi.

Pada 7 November 2017, Moyes dikukuhkan sebagai pelatih the Hammers saat tim berada dalam ancaman degradasi. Ia berhasil melaksanakan tugasnya mempertahankan klub ini di divisi teratas Premier League dengan kemenangan 2-0 atas Leicester City pada 5 Mei 2018, dua pekan sebelum berakhirnya musim itu. Kontraknya berakhir pada 13 Mei 2018 dan tidak diperpanjang.

Tetapi selang satu setengah tahun kemudian, Moyes dipanggil pulang ke posisinya di London Stadium setelah klub memecat Manuel Pellegrini dengan bekas pelatih Manchester City itu meninggalkan klub terdampar di urutan 17 klasemen sementara Liga Inggris.

Musim pertamanya setelah kembali tidak begitu sukses, dengan the Hammers mengakhiri musim 2019/20 itu pada urutan 17 klasemen final. Moyes memproduksi 20 poin dari 19 pertandingan, hanya satu poin lebih baik daripada apa yang dilakukan Pellegrini (19) dari jumlah pertandingan yang sama.

Tetapi posisinya aman dan Moyes kemudian membuktikan kepercayaan klub pada dirinya musim berikutnya 2020/21 dengan meraih 65 poin yang merupakan rekor tersendiri, serta memenangkan 19 pertandingan Premier League, sembilan laga tandang dan lolos ke Liga Europa. Seluruhnya merupakan rekor baru bagi the Hammers.

Ia meneken perpanjangan kontrak untuk periode tiga tahun pada Juni 2021, yang diikuti dengan timnya finish pada ranking ketujuh dan mencapai tahap semifinal pada Liga Europa, sebelum dihentikan oleh Eintracht Frankfurt.

Puncak penampilan David Moyes tidak terbantahkan terjadi pada 2022/23 saat ia membawa the Hammers ke final Liga Konferensi Europa, meraih gelar juara benua untuk pertama kalinya sejak 1999 (Intertoto Cup), tidak terkalahkan sepanjang perjalanan mereka di kompetisi Eropa itu, memenangkan 12 laga dan draw satu kali saja.

Jika akhirnya Moyes dipecat maka ia akan menjadi figur manajer pertama di Liga Inggris yang diberhentikan musim 2023/24 ini, bahkan sebelum musim baru dimulai.