Lolos Liga Champions, Aston Villa Malah Dipaksa Jual Pemain Bintang Karena Satu Hal

Gila BolaAston Villa akan menghadapi dilema besar untuk mempertahankan skuad terbaik mereka meskipun berhasil lolos ke Liga Champions setelah mengalami kerugian besar di Eropa.

Meski klub telah memperoleh pendapatan sebesar Rp 1 Trilyun dari Liga Champions, mereka dihadapkan pada kebutuhan untuk menjual setidaknya satu bintang mereka pada musim panas ini.

Kemungkinan besar, tidak akan ada pembelanjaan besar-besaran yang dilakukan, dan harapan untuk kembalinya Jack Grealish dari Manchester City tampaknya berada di luar jangkauan, bahkan dengan biaya sebesar Rp 1 Trilyun.

Menurut laporan, Aston Villa baru akan menerima hadiah finansial dari Liga Champions pada akhir musim depan, dan kondisi finansial klub belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Rekor kerugian sebesar Rp 2,4 Trilyun juta hingga Mei 2023, yang merupakan yang tertinggi di Eropa menurut perhitungan UEFA, menambah tekanan pada klub.

Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan Premier League hanya mengizinkan kerugian sebesar Rp 2,1 Trilyun selama tiga tahun, dan Villa diperkirakan akan mendekati batas tersebut pada bulan depan, yang mungkin mengharuskan mereka untuk menjual pemain-pemain penting.

Salah satu nama yang kemungkinan besar akan dijual adalah Jacob Ramsey, seorang pemain asli akademi yang bisa memberikan keuntungan murni bagi klub jika harga penjualannya mencapai angka yang diminta oleh Villa, yang diyakini melebihi Rp 1 Trilyun.

Di sisi lain, Douglas Luiz dari Brasil, yang telah lama menjadi target Arsenal, mungkin akan menjadi opsi untuk dijual setelah Villa membayar biaya transfer sebesar Rp 303 Milyar kepada Manchester City.

Meskipun keuangan klub sedang mengalami tekanan, Aston Villa telah berhasil memastikan tempat mereka di Liga Champions musim depan setelah kekalahan Tottenham pada pertandingan terakhir.

Meski hanya mampu bermain imbang 3-3 di kandang melawan Liverpool di laga mereka sendiri, hasil tersebut cukup bagi tim asuhan Unai Emery untuk mencapai posisi yang memastikan mereka lolos ke kompetisi paling elit di Eropa.

Ini menandai kembalinya Aston Villa ke panggung Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1983, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi klub yang telah lama absen dari kompetisi ini.

Untuk Unai Emery, pencapaian ini menunjukkan kemajuan yang signifikan, setelah sebelumnya membawa tim ke kompetisi Eropa pada musim sebelumnya setelah absen selama 12 tahun.

Meskipun dieliminasi dari Liga Konferensi Europa musim ini setelah kalah dari Olympiacos di babak semifinal, kehadiran kembali Villa di Liga Champions menandai tonggak sejarah yang penting bagi klub dan menggambarkan upaya mereka untuk kembali menjadi kekuatan di Eropa.