Luis Nani Bela Situasi Cristiano Ronaldo, Serang Kualitas Para Pemain Manchester United

Mantan pemain sayap Manchester United Luis Nani membela rekan senegaranya Cristiano Ronaldo tentang keinginan megabintang Portugal itu untuk hengkang dari Old Trafford karena dia tidak punya waktu untuk disia-siakan saat klub masih memulai proses pembangunan kembali skuad secara besar-besaran, seperti yang diberitakan via Metro.

Kedua penyerang sayap Portugal itu memang pernah bermain bersama dan bahu membahu dalam mengantarkan kejayaan The Red Devils di era Alex Ferguson, bahkan keduanya adalah sosok yang berperan penting dalam kesuksesan klub dalam memenangkan gelar Premier League dan Liga Champions pada 2008.

Sementara Cristiano Ronaldo saat ini mempertahankan di level atas sepak bola Eropa, Luis Nani sekarang bermain untuk tim Australia Melboune Victory setelah menghabiskan enam bulannya di musim lalu bersama klub Serie A, Venezia.

Hanya saja pemenang lima Ballon d’Or lima kali sekarang berpotensi untuk hengkang dari Manchester United karena dia ingin bisa terus bermain di Liga Champions sementara klub asuhan Erik ten Hag juga terlihat kurangnya ambisi untuk bersaing memperebutkan trofi dengan kurangnya aktivitas transfer di jendela transfer musim panas ini.

Tekad Cristiano Ronaldo untuk pergi membuatnya banyak mendapaykan kritikan, tapi kini Luis Nani membela rekan kompatrioitnya itu, mengatakan kepad Vibe, “Waktu berubah dan reaksi serta sikap bisa berubah juga. Tapi, seperti yang kita lihat, dia melakukan hal yang sama seperti biasanya; dia tidak suka kalah, dia bereaksi ketika tim tidak bermain dengan baik.”

“Tapi satu-satunya perbedaan adalah waktu yang berbeda. Dia bermain lagi di Manchester United dan dia sebelumnya telah bermain baik di seluruh dunia di tim yang berbeda dengan pemain yang berbeda. Dia sekarang berada di tim di mana manajer berusaha membangun tim yang kuat dan itu tidak mudah, butuh waktu.”

“Untuk Cristiano, dia tidak punya waktu untuk kalah dalam membangun tim atau menunggu musim depan. Dia ingin terus berada di puncak, mencetak gol, menjadi sosok utama. Itu sebabnya reaksinya normal, kita semua terkadang memiliki reaksi yang salah.”