Jejak Yordania dan Korea Selatan di Ajang Piala Asia

Gilabola.comYordania akan berhadapan dengan Korea Selatan di ajang semifinal Piala Asia. Sementara Laskar Taegeuk sudah keluar masuk empat besar, ini baru kali pertama The Chivalrous bermain sejauh ini.

Yordania lolos ke semifinal berkat gol bunuh diri dari pemain Tajikistan Vakhdat Khanonov, sementara Korea Selatan lolos berkat gol kemenangan sang kapten Son Heung-min di extra time, setelah selama 90 menit lebih Australia unggul satu gol dan Hwang Hee-chan menyamakan skor di menit 96.

Kita akan lihat jejak kedua negara ini di ajang kompetisi Piala Asia, sebuah kompetisi yang dimulai seawal tahun 1956.

Yordania Paling Jauh Jadi Perempatfinalis Piala Asia

Dari catatan sejarah terlihat bahwa ini merupakan lompatan terjauh Yordania di kompetisi Piala Asia.

Selama ini mereka paling pol hanya pernah mencapai perempatfinal pada dua kali kesempatan. Selengkapnya:

  • 2004 di China, lolos sampai ke perempat final, menempati ranking ketujuh;
  • 2011 di Qatar, lolos sampai perempat final, ranking enam;
  • 2015 di Australia tersingkir di tahap grup;
  • 2019 di UAE, terhenti di tahap 16 besar;
  • 2023 di Qatar, sudah mencapai empat besar turnamen;

The Chivalrous saat ini menduduki posisi ke-87 dalam daftar ranking FIFA. Pernah setinggi posisi 37 dan pernah pula serendah 152.

Korea Selatan Sudah Dua Kali Juara Piala Asia

Tim berjuluk Laskar Taegeuk itu sudah dua kali menjadi juara Piala Asia, meskipun keduanya terjadi di masa yang sangat amat lampau, tahun 1956 dan 1960.

Itu merupakan dua turnamen pertama usai Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) didirikan pada 1954. Tahu gak siapa yang dikalahkan oleh mereka di final dua tahun itu? Israel. Negeri ini waktu itu masih tergabung di AFC, sebelum akhirnya pindah ke UEFA sejak 1991.

Setelah dua kali menjadi kampiun dari turnamen kontinental kedua paling tua di dunia ini, performa tim merosot dan belum pernah lagi menjadi juara sejak saat itu. Empat kali menduduki posisi runner-up. Termasuk pada final terakhirnya, tahun 2015 dan kalah di partai puncak di tangan Australia. Selengkapnya:

  • 1956 di Hong Kong, menjadi juara;
  • 1960 di Korea Selatan, lagi-lagi juara;
  • 1964 di Israel, posisi ketiga;
  • 1972 di Thailand, runner-up;
  • 1980 di Kuwait, runner-up;
  • 1984 di Singapura, tersingkir di tahap grup;
  • 1988 di Qatar, runner-up;
  • 1996 di UEA, terhenti di perempat final;
  • 2000 di Lebanon, posisi ketiga;
  • 2004 di China, terhenti di perempat final;
  • 2007 di empat negara Asean, posisi ketiga;
  • 2011 di Qatar, ranking ketiga;
  • 2015 di Australia, kalah di final oleh tuan rumah;
  • 2019 di UEA, tersingkir di perempat final;

Jadi, tidak mengherankan jika mereka merayakan kemenangan atas Socceroos dengan sangat gembira. Ini merupakan kali pertama lolos empat besar setelah 2015.

Dengan Hwang Hee-chan, Son Heung-min, dan Kim Min-jae di deretan skuadnya, ini merupakan peluang terbaiknya untuk lolos ke final dan meraih kejayaan Piala Asia.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!