Gilabola.com – Tim debutan Tajikistan tampil mengejutkan dengan melaju ke perempat final Piala Asia. Mereka akan hadapi Yordania, Jumat (2/2) – tim yang sebelumnya tak pernah berhasil melaju ke semifinal turnamen ini.
Skuad Tajikistan asuhan Petar Segrt tunjukkan permainan gemilang di turnamen empat tahun ini, dengan menahan imbang China 0-0 dan kalahkan Lebanon dengan skor 2-1. The Crowns hanya merasakan sekali kekalahan di fase grup, yakni saat mereka hadapi tim tuan rumah yang sekaligus juara bertahan, Qatar, dengan skor tipis, 1-0.
Lalu, mereka kembali tampil heroik di babak 16 besar dan berhasil kandaskan ambisi Uni Emirat Arab lewat adu penalti yang berakhir dengan skor 5-3 (1-1).
Pelatih Tajikistan asal Kroasia, Petar Segrt, memandang setiap kemenangan yang diraih timnya sebagai trofi untuk skuad asuhannya – yang semula tak diperhitungkan, hingga akhirnya mereka berhasil melaju ke perempatfinal turnamen empat tahunan ini.
“Kami siap lanjutkan mimpi kami. Kami hidup saat ini, jadi kami siap hadapi Yordania,” tegas Segrt – yang mantan pelatih PSM Makassar di tahun 2011 – 2013, itu seperti dilansir dari situs resmi AFC.
Tajikistan Tak Asing dengan Kekuatan Yordania
“Mereka tim yang sangat bagus dan Hussein Ammouta juga pelatih yang mumpuni dengan kepribadian yang baik, tapi kami akan menang lagi, rasanya seperti kami akan memenangkan Piala Asia untuk ketiga kalinya, kami rayakan seperti kami memenangkan Piala Asia melawan Lebanon, melawan Uni Emirat Arab dan kami akan kembali melakukannya. Kami tim kuda hitam di turnamen ini, dan si kuda hitam ini masih terus berlari,” ujar Segrt.
“Pertandingan kami melawan UEA sangat melelahkan selama 120 menit. Kami memulihkan kondisi di hotel, tapi sekarang kami akan bermain dengan tenaga yang kami miliki,” tambahnya.
Kedua tim ini pernah bertemu sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027/Arab Saudi pada bulan November 2023. Ketika itu Shahrom Samiev membawa Tajikistan memimpin di menit 89 dalam laga yang digelar di Dushanbe – ibukota Tajikistan. Namun, Yordania berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Yazan Al Nuaimat di masa injury.
“Pertandingan Yordania melawan Irak juga intens dan Yordania bermain cerdas, lalu berhasil mencetak dua gol di akhir laga. Melawan kami di dua kualifikasi, kami sempat memimpin di menit 89, tapi tak lama mereka mencetak gol. Mereka tim yang cerdas dan pantang menyerah,” tandas pelatih berusia 57 tahun itu.
Timnas Tajikistan Awalnya Tak Siap Hadapi Tekanan di Piala Asia
Segrt mengaku, dirinya mendapat tekanan dari para pemainnya di fase grup, karena berlaga di sebuah ajang semegah Piala Asia merupakan hal yang baru bagi Timnas Tajikistan dan timnya tak siap hadapi tekanan di lapangan.
“Namun sekarang, setelah fase grup berakhir, saya tak mendapat tekanan lagi, karena kami berhasil ke babak 16 besar, lalu sekarang akan beraksi di perempatfinal,” ujar Segrt.
Pelatih yang juga pernah mengasuh Timnas Afghanistan dan Maladewa itu mengaku bangga dengan para pemainnya. Mereka bahkan makin seperti sebuah keluarga dan ia senang bisa memandu sebuah tim seperti halnya Timnas Tajikistan. “Namun ada begitu banyak fokus ditujukan kepada saya sekarang, anda seharusnya fokus pada para pemain saja, karena mereka-lah bintangnya,” tegas Segrt.
Pelatih Yordania Terinspirasi Sukses Maroko di Piala Dunia
Sementara itu Hussein Ammouta – seorang mantan pemain Timnas Maroko di era 1990-an yang sempat melatih Qatar sebelum akhirnya mengasuh Timnas Yordania di bulan Juni 2023, juga yakin timnya bisa andalkan dukungan besar yang mendorong negara asalnya, Maroko, secara mengejutkan mencapai semifinal Piala Dunia 2022 – 13 bulan silam.
Menurutnya, itu menjadi motivasi besar baginya untuk lakukan hal sama pada tim yang diasuhnya saat ini, Yordania, untuk terus melaju di ajang Piala Asia kali ini.
“Sayangnya, semua tim Arab – termasuk negara saya, sama-sama tersingkir dari Piala Afrika dan Piala Asia. Sekarang hanya ada kami (Yordania) dan Qatar, dan kami tahu kami mendapat dukungan besar dari suporter Arab, yang pernah kami lihat saat Maroko melaju di Piala Dunia,” tandas Ammouta.
Laga melawan Tajikistan diakui Ammouta tak akan menjadi laga yang mudah, apalagi mereka sudah tahu dan mengenal permainan The Crowns saat kedua tim bermain imbang tahun lalu. “Waktu itu kami hadapi pertandingan yang sulit, malam ini tampaknya kami akan hadapi situasi yang sama, apalagi di kompetisi seperti ini semua tim sudah mempersiapkan diri. Persiapan kami juga berjalan lancar dan kami telah membangun moril yang cukup tinggi di ruang ganti,” tambahnya.
Dalam empat kali keikutsertaannya di Piala Asia sebelumnya, Yordania berhasil dua kali mencapai perempatfinal, yakni di tahun 2004 dan 2007. Namun, sayangnya, mereka tak pernah berhasil melaju ke semifinal. Kini, Ammouta yakin timnya akan terpicu untuk meraih hasil lebih baik setelah mempersiapkan laga malam nanti dengan baik.