Paulo Dybala: Sebelum Pertandingan, Saya Mencium Bola, Agar Dia Mau Bersamaku!

Gila BolaPaulo Dybala tidak perlu mengarungi air mancur Trevi seperti Marcello Mastroianni dalam film La Dolce Vita. Sebagai gantinya, ia memilih momen yang romantis namun sederhana untuk melamar pacarnya, penyanyi Oriana Sabatini, di tepi air mancur tersebut.

Dybala berbagi bahwa memilih lokasi lamaran di Roma tidaklah mudah mengingat begitu banyak tempat indah di kota itu. Dia ingin momen tersebut tetap intim dan tidak tersiar ke publik, sehingga memutuskan untuk melakukannya bersama beberapa teman setelah makan malam dan membeli gelato di dekat air mancur Trevi.

Teman-temannya membantu mengabadikan momen istimewa tersebut dengan kamera. Dybala, yang baru saja kembali dari festival film Cannes, mengakui bahwa dirinya mungkin akan mencoba berakting setelah karier sepak bolanya selesai, dengan bercanda bahwa mungkin dia akan mendapatkan penghargaan di dunia film suatu hari nanti.

Pemain asal Argentina ini telah menjadi salah satu pemain terkemuka di Serie A selama lebih dari satu dekade. Di Juventus, dia mencetak gol sebanyak legenda seperti Roberto Baggio dan memperoleh restu dari Alessandro Del Piero.

Di AS Roma, Dybala diharapkan bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Francesco Totti. Ketika diperkenalkan di Roma pada tahun 2022, sepuluh ribu fans hadir di Square Colosseum untuk menyambutnya.

Pelatih Roma, Jose Mourinho, pernah mengatakan bahwa permainan Dybala membawa harmoni yang berbeda di lapangan. Pada musim 2023-2024, Dybala berhasil memenangkan penghargaan pemain terbaik bulanan sebanyak tiga kali dan mencatatkan 26 gol dan assist di semua kompetisi, menunjukkan bahwa performanya tetap luar biasa.

Mantan pemain Juventus ini juga dikenal sebagai seorang yang romantis di lapangan. Sebelum pertandingan dimulai, Dybala memiliki kebiasaan mencium bola sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar bola tersebut ‘bersama’ dengannya selama pertandingan. Hal ini mengingatkan pada Diego Maradona yang sering berbicara dengan bola saat bermain.

Dia mengatakan, “Sebelum pertandingan dimulai, saya memberinya ciuman (bola), saya ingin dia ingin bersama saya. Saya tidak berbicara dengannya. Saya tidak ingin membuatnya bosan.”

Di luar lapangan, Dybala telah memenangkan segalanya di Italia, termasuk lima gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan beberapa Piala Super. Namun, dia masih memiliki ambisi untuk memenangkan Liga Champions dan Liga Europa, sesuatu yang menjadi tujuan utamanya bersama AS Roma.

Selama karirnya, Dybala selalu berusaha untuk berkembang baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia mengungkapkan bahwa ia telah banyak belajar dari pelatih dan staf yang mendukungnya, termasuk ahli gizi dan psikolog. Meskipun usianya kini menginjak tiga puluh tahun, Dybala merasa masih memiliki semangat dan kemampuan untuk bermain di level tertinggi.

Dybala memiliki waktu musim panas ini untuk merencanakan pernikahannya dan mempertimbangkan masa depannya di sepak bola. Lima tahun lalu, dia hampir pindah ke Liga Inggris dengan pendekatan dari Manchester United dan Tottenham, namun dia memutuskan untuk tetap di Italia karena merasa bahagia di sana.

Saat ini, kontrak Dybala dengan AS Roma akan berakhir pada musim panas mendatang. Masa depannya akan menjadi perhatian utama direktur teknik baru Roma, Florent Ghisolfi.

Bagi para fans, kehadiran Dybala di Roma merupakan harapan akan romantisme sepak bola yang terus berlanjut. Dengan kemampuannya yang luar biasa dan semangat yang tak pernah padam, La Joya (Si Permata) Dybala akan selalu menjadi sosok yang dinanti-nantikan di lapangan hijau.