Rasmus Hojlund Mulai Kesal, Kerja Pertahanan Setan Merah Nggak Bener, Mudah Banget Kebobolan

Gila Bola – Dua gol yang dicetak oleh striker Manchester United, Rasmus Hojlund, dalam pertandingan melawan Galatasaray di Liga Champions, akhirnya tidak cukup untuk mengamankan kemenangan, karena mereka kalah dengan skor 3-2 di kandang dari raksasa Turki.

Striker Denmark membuka skor menit ke-17 lewat tandukan dari umpan silang Marcus Rashford, tapi kegagalan Diogo Dalot dalam memarking Wilfried Zaha memungkinkan pemain Pantai Gading itu menyamakan skor.

Mantan bomber Atalanta sekali lagi membawa Manchester United unggul menit ke-67 lewat aksi solo luar biasa, sayangnya sekali lagi bahwa kesalahan terutama di lini belakang membuat mereka kebobolan melalui Kerem Akturkoglu dan Mauro Icardi.

Rasmus Hojlund, berbicara dalam wawancara setelah pertandingan yang kami beritakan dari situs resmi klub, mengungkapkan perasaannya terhadap kekalahan melawan Galatasaray tersebut.

Dia menyadari bahwa timnya harus mencegah kebobolan gol setelah mereka mencetak gol. Ini adalah masalah yang telah muncul dalam beberapa pertandingan terakhir dan perlu diatasi.

Juru gedor berusia 20 tahun itu juga menyatakan bahwa saat ini adalah periode yang sulit bagi timnya, tetapi satu-satunya cara untuk keluar dari periode tersebut adalah dengan bersatu sebagai tim.

Gol pertama yang dicetak oleh Rasmus Hojlund datang pada menit ke-17, ketika dia berhasil menyundul umpan silang keras dari Marcus Rashford. Dia menggambarkan gol tersebut sebagai hasil dari usahanya untuk selalu berada di posisi berbahaya.

Striker Denmark itu juga mencetak gol kedua, yang dia sebut sebagai “gol tanda tangannya”. Gol ini merupakan hasil dari lari yang kuat dan penyelesaian yang tenang di depan gawang lawan.

Christian Eriksen, gelandang Manchester United, yakin bahwa masih ada banyak waktu bagi timnya untuk membalikkan keadaan di Liga Champions meski dengan dengan kekalahan beruntun di dua laga pertama mereka.

Menurutnya, ini baru permulaan kompetisi, dan mereka baru saja memainkan dua pertandingan. Dia menyadari bahwa untuk memiliki peluang lolos, mereka harus memenangkan setiap pertandingan yang tersisa.

Dalam pertandingan melawan Galatasaray, United dua kali kebobolan gol setelah unggul, dan Mauro Icardi akhirnya mencetak gol kemenangan. Eriksen mengatakan bahwa tim perlu belajar cepat dan melakukan perubahan untuk kembali ke jalur yang benar.

Dia menekankan bahwa dalam pertandingan tersebut, mereka memiliki periode yang baik, tetapi kebobolan gol setelah mencetak gol membuat mereka kesulitan untuk mempertahankan kendali pertandingan. Ini adalah aspek yang harus segera diperbaiki oleh tim.

Christian Eriksen juga menyoroti bahwa kurangnya ketajaman dan pengambilan keputusan yang salah telah merugikan mereka dalam beberapa pertandingan, dan ini adalah masalah yang harus segera diatasi.