Lihat Lutut Kiper Wales Cium Muka Penyerang Iran, Kartu Merah Deh

Kartu merah yang diterima kiper Wales setelah memaksakan lututnya berciuman dengan muka penyerang Iran, hanya merupakan kartu merah ketiga untuk kiper dalam sejarah Piala Dunia.

Gila BolaIran di ambang kelolosan pertama kalinya ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 setelah menang 2-0 atas Wales pada matchday kedua Grup B, usai kiper Wayne Hennessey diusir keluar setelah menerjang muka Mehdi Taremi.

Kiper Nottingham Forest itu beranjak maju keluar kotak penalti setelah melihat bola panjang dikirimkan ke arah Mehdi Taremi, dan kemudian mengangkat kakinya tinggi-tinggi untuk membuat wajah pemain FC Porto itu bertabrakan dengan lututnya.

Wasit Mario Escobar harus melihat layar VAR lebih dulu sebelum memutuskan mengibaskan kartu merah langsung kepada penjaga gawang Wales paling senior dengan 108 caps tersebut, sebelum Danny Ward masuk dengan mengorbankan Aaron Ramsey.

Itu hanya merupakan kali ketiga dalam sejarah turnamen, ada penjaga gawang diusir setelah Itumeleng Khune pada laga Afrika Selatan vs Uruguay tahun 2010 dan Gianluca Pagliuca saat membela Italia kontra Norwegia pada 1994.

Momen Kiper Wales Diusir Awal Peruntungan Iran

Itu merupakan momen yang menguntungkan Iran dan membawa Wales kehilangan poin untuk kali kedua, sekaligus membawa mereka di ambang tersingkir dari Piala Dunia 2022.

Dua gol datang setelah itu, menit 97 dan menit 100, keduanya di masa injury time, melalui Roozbeh Cheshmi dan Ramin Rezaeian.

Gareth Bale dan kawan-kawan hanya bisa imbang 1-1 pada laga pertama melawan Amerika Serikat dan kini menghadapi matchday ketiga melawan tetangganya, sesama negara kelahiran sepak bola, Inggris.

Iran Berharap Inggris Menang Atas USMNT

Mehdi Taremi dan kawan-kawan kini berharap Inggris menang atas Amerika Serikat pada laga kedua matchday kedua Grup B hari ini, Jumat (25/11) malam.

Sebuah kemenangan dari skuad Tiga Singa atas USMNT akan memperbesar peluang lolos ke tahap sistem gugur Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah.

Iran masih memiliki satu laga terakhir pada matchday ketiga, menghadapi musuh besar mereka secara politik, Amerika Serikat, dan jika hari ini USMNT kalah maka negara Persia itu hanya tinggal mencari hasil imbang pada laga ketiganya.

Iran Selalu Terhenti di Babak Grup

Dalam sejarah, sudah lima kali Iran lolos ke Piala Dunia dan lima kali pula terhenti di babak penyisihan grup.

  • 1978, kalah dua kali melawan Belanda dan Peru, imbang lawan Skotlandia, tersingkir di babak grup.
  • 1998, menang satu kali kontra Amerika Serikat, kalah dua kali versus Yugoslavia dan Jerman, tersingkir sekali lagi di tahap grup.
  • 2006, kalah dua kali lawan Meksiko dan Portugal, imbang kontra Angola. Lagi-lagi gagal melaju.
  • 2014, dua kali kalah lawan Argentina dan Bosnia, draw kontra Nigeria. Gagal lagi.
  • 2018, kalah satu kali lawan Spanyol, imbang satu melawan Portugal dan menang kontra Maroko, tetapi jumlah nilai tidak cukup untuk lolos.

Iran di bawah arahan pelatih asal Portugal Carlos Queiroz akan berharap mereka tidak mengulangi nasib Piala Dunia sebelumnya, bahkan juga bukan turnamen 2018 ketika mencatatkan satu kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!