Real Madrid Dibela Pemain Terbaik, dan juga Terburuk, dalam El Clasico

Gila Bola – Real Madrid raih hasil menggembirakan ya di El Clasico perdana musim ini. Mereka berhasil comeback setelah sempat tertinggal di awal laga, dan menang 2-1 di kandang Barcelona, Sabtu (28/10) malam.

Pada dasarnya, semua pecinta sepak bola di seluruh dunia – kecuali pecinta Barcelona tentunya, yang menonton laga El Clasico pada akhir pekan ini, sama-sama berharap akan melihat Jude Bellingham kembali tunjukkan penampilan luar biasanya, dan dia benar-benar berikan apa yang kita semua harapkan.

Bintang asal Inggris itu terbukti berhasil menjadi pembeda antara Real Madrid dan Barcelona dalam laga yang digelar di Estadi Olimpic Lluis Companys tersebut. Golnya berhasil membawa Madrid samakan kedudukan di menit ke-68, Bellingham pula yang kemudian mencetak gol kemenangan Los Blancos di masa injury 90+2.

Hal lain yang harus diketahui dalam laga ini – walaupun Bellingham yang menjadi bintang pertandingan bagi Los Blancos, ada beberapa pemain lain yang mainkan peranan penting tim asuhan Carlo Ancelotti tersebut dalam kemenangan penting ini. Mau tahu siapa saja?

Ini daftar pemain terbaik dan terburuk Real Madrid dalam pertandingan melawan Barca malam tadi, seperti yang dilansir dari 90min:

Pemain terbaik Real Madrid vs Barcelona

  • Jude Bellingham: 10/10

Ya, 10/10 untuk Bellingham! Walau ia tak lakukan banyak hal selama 68 menit pertama pertandingan – berkat kinerja yang ditunjukkan Gavi – Bellingham lebih dari pantas mendapat nilai sempurna dengan gol terbaik, dan kemudian gol paling penting dalam karirnya sampai saat ini – yang membawa Madrid menang atas rival sengitnya malam tadi.

Gol terbaik dalam karirnya itu terjadi ketika, setelah akhirnya ia mendapatkan sedikit ruang, Bellingham sukses menyundul bola ke sudut atas gawang dari jarak sekitar 23 meter.

Gol paling penting dalam karirnya kemudian terjadi di masa injury, ketika dia berhasil menyelinap di belakang Inigo Martinez di area penalti Barca untuk kemudian menanduk gol kemenangan di El Clasico pertamanya malam tadi.

Asal tahu saja, dua gol Bellingham ke gawang Barca itu menjadi golnya yang ke-9 dan ke-10 di ajang La Liga – serta golnya yang ke-12 dan ke-13 di semua kompetisi, tak diragukan lagi dia-lah gelandang terbaik, dan mungkin saja pemain sepak bola terbaik secara keseluruhan, di planet bumi saat ini.

  • Pujian Khusus Ditujukan pada Luka Modric: 8/10

Tanpa kehadiran Luka Modric di menit ke-60, yakin deh Real Madrid tak akan kalahkan Barcelona malam tadi.

Walau Bellingham layak kebanjiran pujian atas kemenangan 2-1 ini, Modric-lah yang berhasil merebut kendali di lini tengah lapangan – dari Gavi dan Ilkay Gundogan, lalu berikan panggung kepada Bellingham untuk memenangkan pertandingan ini.

Meskipun usianya sudah 38 tahun, tak ada pemain lain di dunia ini yang bisa lakukan apa yang diperbuat legenda Kroasia tersebut di lini tengah lapangan. Modric layak disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.

Pemain Terburuk Real Madrid vs Barcelona

  • Ferland Mendy: 4/10

Ferland Mendy tak terlihat sangat buruk selama 52 menit permainannya, tapi perbedaan antara apa yang dia berikan kepada tim dan apa yang dibawa oleh penggantinya, Eduardo Camavinga, sangat terlihat jelas.

Camavinga memberi semangat dan energi nyata di posisi bek kiri sesaat setelah dia masuk lapangan, menarik Madrid ke atas lapangan dengan kecepatan dan kekuatan larinya di sisi lapangan. Sementara itu, Mendy hampir tak pernah berlari selama dia bermain.

Jelas bahwa Camavinga-lah yang seharusnya menjadi bek kiri utama Real Madrid setelah laga malam tadi, walau dia barangkali tak terlalu menginginkan posisi itu.

  • Kecaman Khusus terhadap Rodrygo Goes: 4/10

Keputusan Carlo Ancelotti untuk mengubah sepenuhnya taktik Madrid guna menyesuaikan permainan dengan Jude Bellingham tampaknya sangat berhasil, tapi ada yang menjadi ‘korban’ nih dalam keputusan ini. Rodrygo salah satunya.

Pemain Brasil ini sekali lagi tampak kesulitan bermain sebagai striker pada akhir pekan ini, ia bahkan kesulitan bersaing melawan lini belakang Barcelona secara fisik.