Tottenham Catatkan Kemenangan ke-12, Mengancam Posisi Tetangga Mereka

Gila Bola – Spurs terlihat seolah-olah akan kesulitan menang atas Bournemouth, sebelum dua gol dari Son Heung-min dan Richarlison datang menjelang akhir.

Gol dari Pape Matar Sarr terjadi pada menit kesembilan pertandingan Liga Inggris pada Minggu malam (31/12), yang mewakili laga terakhir Tottenham Hotspur di akhir tahun kalender 2023.

Butuh waktu sampai menjelang akhir pertandingan saat sang skipper asal Korea Selatan itu menambahkan satu gol, dan kemudian ditambah gol penyerang Brasil Richarlison selang delapan menit kemudian.

Pasukan tamu di bawah arahan Andoni Iraola kemudian membalaskan satu gol melalui Alex Scott, enam menit jelang bubaran. Namun tuan rumah berhasil menjaga agar tidak ada gol tambahan.

Produktifitas Tottenham Hotspur Terbaik No 3 di Liga Inggris

Sedikit saja yang menyadari bahwa produktifitas gol pasukan Ange Postecogolou itu kini merupakan tim ketiga terbaik di seantero Liga Inggris.

Jumlah 42 gol tim putih kota London itu hanya kalah dari Aston Villa (43) dan Manchester City (45).

Tetapi yang terlebih penting bagi para diehard Spurs adalah, mereka kini hanya berselisih satu poin dan satu posisi di bawah musuh besar mereka sesama London Utara, Arsenal.

Meski begitu jumlah gol kebobolan the Lilywhites tidak terlalu bagus, sudah kemasukan 29 gol sejauh ini. Hanya West Ham di bawah mereka dengan 30 gol mewakili figur yang lebih buruk dari tujuh tim paling atas di klasemen sementara Liga Inggris.

Apa Arti Kekalahan Ini Bagi Bournemouth?

Bagi Bournemouth, kekalahan ini mengakhiri rangkaian bagus, enam kemenangan dan satu hasil imbang dari tujuh laga terakhirnya di Liga Inggris.

Sebanyak 19 poin dihasilkan sejak pertengahan November 2023, yang membawa the Cherries menjauh dari zona degradasi dan mendekati setengah teratas klasemen.

Termasuk di antara enam kemenangan itu adalah 0-3 di Old Trafford pada 9 Desember lalu, selain 2-0 atas Newcastle United pada 12 November.

Itulah alasan utama direksi tim mendatangkan Andoni Iraola dari Rayo Vallecano, bahkan dengan mengorbankan Gary O’Neil, pelatih yang menyelamatkan mereka dari degradasi akhir musim kemarin.