Pertahanan Tinggi Tottenham di Setengah Garis Lapangan Bikin Spurs Kalah Tadi Malam

Gila Bola – Posisi sudah 2-2, tinggal sabar menunggu beberapa menit maka laga ujicoba lawan West Ham akan berakhir imbang, tapi taktik Tottenham Hotspur untuk bertahan tinggi dekat garis setengah lapangan menjadi penyebab kekalahan dengan Gianluca Scamacca berhasil mengecoh kiper Brandon Austin.

Ini merupakan perubahan yang terjadi di Tottenham Hotspur usai sebelumnya memiliki pendekatan bertahan di bawah Antonio Conte, menjadi serang, serang, serang di bawah pelatih anyar Ange Postecoglou.

Sebuah bola terobosan dari Pablo Fornals sampai ke Scamacca, memanfaatkan ruang di antara Davinson Sanchez dan Destiny Udogie, dua bek tengah pengganti yang baru saja masuk pada awal babak kedua. Sisanya kita sudah tahu. Gol terjadi dan skor akhir 3-2 bagi keunggulan West Ham pada laga di Perth yang usai Selasa petang (18/7).

Ini merupakan satu dari sedikit contoh bahwa para pemain Spurs belum siap dengan perubahan taktik di bawah pelatih anyar Postecoglou, yang sejak kedatangannya menjanjikan akan mengubah permainan tim London putih itu menjadi jauh lebih menarik dengan pendekatan menyerang.

22 Pemain Spurs yang Dimainkan oleh Postecoglou

Kiper Guglielmo Vicario turun di bawah mistar, diikuti oleh dua bek tengah Cristian Romero dan Japhet Tanganga, lalu dua bek di sisi kiri dan kanan dalam diri Sergio Reguilon serta Pedro Porro.

Lima pemain di tengah adalah dua gelandang bertahan Yves Bissouma dan Oliver Skipp, disertai tiga pemain penyokong striker tunggal di depan Harry Kane, yakni Dejan Kulusevski, James Maddison dan Manor Solomon, pemain anyar yang baru didatangkan dari Shakhtar Donetsk.

Jajaran 11 pemain yang menggantikan starter ini adalah kiper Brandon Austin, dua bek tengah Davinson Sanchez dan Destiny Udogie serta bek kiri Ben Davies dan bek kanan Emerson Royal. Pengganti Skipp adalah Giovani Lo Celso, selain Pierre-Emile Hojbjerg, Ivan Perisic, Pape Sarr, Alfie Davine, dan Richarlison.

11 Pemain Pengganti Terasa Menjanjikan Dibandingkan Era Antonio Conte

Mengapa penyebutan nama-nama 11 pengganti ini terasa penting karena pertandingan persahabatan melawan West Ham memperlihatkan kualitas pemain pengganti yang terasa sangat menjanjikan.

Sebelumnya Antonio Conte selalu mengeluh perihal jurang perbedaan kualitas antara 11 starter dan para pemain pelapis sehingga ia selalu memainkan 11 orang yang itu-itu saja, menyebabkan kelelahan dari skuad utama Tottenham Hotspur.

Tekanan tinggi di setengah lapangan lawan yang menjadi formula sukses Ange Postecoglou segera terlihat melalui gol-gol dari Giovani Lo Celso dan Destiny Udogie.

Serangan Balik West Ham Masih Merepotkan Pertahanan SpursĀ 

Sang pelatih Australia masih punya banyak pekerjaan rumah, terutama sekali menyangkut pertahanan tim. Mereka tampil dominan mendekati 60 persen penguasaan bola, melepaskan 22 percobaan gol dan 16 serangan tepat sasaran ke gawang Lukasz Fabianski, tetapi hanya berhasil menyarangkan dua gol.

Sebaliknya taktik serangan balik kilat yang dimainkan David Moyes untuk pasukannya terbukti sukses besar. The Hammers hanya kebagian 41% penguasaan bola, namun berhasil mencatatkan tiga gol, yang datang dari lima percobaan gol dan kelimanya berujung serangan on target ke gawang Spurs.

Postecoglou sepertinya harus melakukan sedikit twist untuk taktiknya bertahan tinggi di setengah lapangan setelah Cristian Romero dan Japhet Tanganga kepontal-pontal mengejar bola setiap kali serangan balik the Hammers terjadi selama 30 menit pertama pertandingan.