Hasil Liga Champions: Inter Mencekik Benfica, Tapi Kurang Efisien

Gila Bola – Segera terlihat betapa tidak efisiennya Inter di depan gawang Benfica pada matchday kedua Liga Champions. Coba lihat jumlah percobaan gol dari skuad Simone Inzaghi itu.

Tahu berapa kali tuan rumah pertandingan di San Siro itu melepaskan percobaan gol selama 90 menit? 21 KALI UPAYA GOL! Namun hanya tujuh yang tepat sasaran ke gawang Anatoliy Trubin dan hanya satu yang berujung gol oleh Marcus Thuram.

Inter harus mempelajari bagaimana Benfica berhasil memblokir serangan-serangan mereka yang mencapai enam kali sepanjang pertandingan yang selesai pada Rabu dinihari 4 Oktober 2023 itu.

Tetapi di sisi lain Benjamin Pavard dan rekan-rekannya berhasil mencekik tim Portugal itu dan mencegahnya memiliki lebih banyak daripada tujuh percobaan gol dan tiga tepat sasaran.

Inter Duduki Ranking Kedua Grup D

Sebuah kemenangan meskipun tipis skornya akan dirasakan sebagai sebuah keberuntungan bagi Nerazzurri setelah hasil imbang pada matchday pertama di kandang Real Sociedad.

Kini tim La Liga itu berbagi poin sama, 4, dengan raksasa Serie A tersebut, menduduki posisi satu dan dua dari Grup D.

Sociedad memiliki selisih gol lebih baik 3:1 sebagai hasil kemenangan 0-2 di kandang Salzburg beberapa jam lalu. Sementara Inter hanya memiliki selisih gol 2:1.

Angka xG Inter Sangat Tidak Efisien

Jika kita melihat dari angka xG, yaitu harapan gol Inter, yang dihitung dari banyaknya peluang di depan gawang lawan, maka kita tahu ada yang harus dibenahi dari lini depan skuad Inzaghi.

Angka xG tuan rumah mencapai tahu berapa? 3,82! Jadi sebenarnya tim biru-hitam itu sudah seharusnya mencetak empat gol selama 90 menit menjamu raksasa Portugal tersebut, namun faktanya hanya satu yang berbuah gol.

Dari sisi jumlah passing, terlihat bahwa tim Portugal itu melakukan segalanya untuk mencari skor imbang atau bahkan kemenangan.

Lebih dari 10 persen passing lebih banyak dilepaskan oleh para pemain Benfica daripada tim tuan rumah.

Inter yang kalah sedikit dalam hal dominasi bola, 46 banding 54, sangat berbahaya dalam melakukan serangan balik. Sayangnya, hanya satu yang berhasil diubah menjadi gol.