Tujuh Detik, Sembilan Sentuhan dan Sebuah Maha Karya Brahim Diaz Untuk Real Madrid

Gila Bola – Brahim Diaz tampil cemerlang untuk bagi Real Madrid kala menggantikan posisi Jude Bellingham, dan ini bukan kali pertama ia melakukan hal tersebut!

Brahim Diaz meunjukkan performa terbaiknya bagi Real Madrid saat ia mengambil alih posisi Jude Bellingham, dan ini ternyata bukanlah yang pertama kalinya ia melakukan hal tersebut.

Brahim Diaz melakukan gebrakan pada menit ke-48, menyelamatkan Real Madrid dari kekalahan dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig, setelah menjalani babak pertama yang ketat.

Golnya adalah karya indah yang sepenuhnya hasil dari keterampilan individualnya.

Dani Carvajal mengirimkan bola ke sisi lapangan, di mana Brahim Diaz, merasakan tekanan dari belakang oleh pemain bertahan lawan, dan tiba-tiba melakukan trik ajaib untuk melewati ruang kosong sebelum dengan cepat berputar lagi, langsung berlari.

Menuju ke arah gawang, pemain berusia 24 tahun itu menunjukkan kekuatan, keseimbangan, dan ketenangan saat ia menjauh dari dua tantangan keras bek lawan.

Ketika ia mencapai pemain bertahan lainnya, yang saat itu berada di dalam kotak penalti, Diaz sedikit memotong ke dalam dan melepaskan tembakan melengkung ke sudut atas gawang.

Tujuh detik, sembilan sentuhan, dan terciptalah sebuah karya seni dari Brahim Diaz!

Penting untuk dicatat, Brahim memulai pertandingan dinihari tadi hanya sebagai pemain ke-18 yang paling sering digunakan oleh Los Blancos musim ini dalam hal menit bermain.

“Dia mencetak gol spektakuler, itu luar biasa,” kata pelatih Carlo Ancelotti setelah kemenangan 1-0 timnya. “Hal pertama yang saya pikirkan ketika dia mulai menggiring bola? Saya berteriak, ‘Jangan kehilangan bola!’ Dan dia tidak pernah kehilangan bola yang dikuasainya.”

Semua orang terkesan dengan gerakan Brahim, termasuk Jude Bellingham yang cedera, yang dirujuk oleh Brahim saat perayaan golnya, dia menambahkan pose yang sudah dikenal luas sebagai trade mark Bellingham, dengan senyum lebar di wajahnya.

Bellingham dan Brahim Diaz sudah menjadi teman baik tetapi, seperti yang terjadi beberapa kali musim ini, cedera membuat Bellingham absen cukup lama.

Di Spanyol, mereka punya pepatah ‘lo que funciona no se toca’ (jika tidak rusak, jangan diganti) dan itu mungkin yang dipikirkan Ancelotti ketika ia memilih Brahim yang lahir di Malaga untuk bermain semalam daripada pemain lain yang tersedia, seperti penyerang tengah Joselu – alternatif utama lainnya untuk Bellingham.

Sekarang enam kemenangan dalam enam pertandingan bagi Madrid tanpa Bellingham dan Brahim telah menjadi starter di semua laga tersebut. Dalam pertandingan-pertandingan itu, dia mencetak empat gol, tiga di antaranya sebagai pembuka skor dan satu assist.

Pelatih Leipzig Marco Rose tampak sudah jauh-jauh hari lebih khawatir soal siapa pengganti Bellingham yang akan muncul. Bahkan Ancelotti sendiri pun masih ragu awalnya siapa yang akan dia pilih.

“Leipzig sangat kuat dalam bola-bola udara dan Brahim bukanlah raksasa,” kata Ancelotti.

Pelatih asal Italia itu tidak salah. Menurut situs web resmi Madrid, Diaz hanya memiliki tinggi bada 170 cm, tetapi posisinya di klub Spanyol tersebut semakin meningkat.

Brahim, yang bergabung dengan Madrid dari Manchester City pada Januari 2019, kembali musim panas lalu dari tiga tahun masa pinjamannya di AC Milan dan yakin bahwa dia mampu memberikan dampak bagi Los Blancos.

Berdasarkan penampilannya di Italia, Madrid akhirnya memutuskan bahwa mantan jebolan akademi Malaga tersebut siap untuk pulang.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!